JAKARTA, KOMPAS.com - Sodetan kali Ciliwung yang dibuat untuk mengatasi banjir Jakarta telah beroperasi setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juli 2023.
Berdasarkan video yang diterima oleh Kompas.com dari salah satu pejabat Pemprov DKI Jakarta, sodetan itu memecah debit air Kali Ciliwung saat hujan deras pada Minggu (5/11/2023) atau dua hari lalu.
Pada video berdurasi 52 detik tersebut, terlihat dua pintu sodetan dibuka untuk aliran air Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT).
Baca juga: Evaluasi Banjir Kemarin, Heru Budi Minta Pintu Sodetan Ciliwung Selalu Dibuka
Deru air berwarna cokelat terdengar kencang. Air mengalir deras pada inlet ke arah outlet sodetan Ciliwung di Jalan D I Panjaitan sebelum nantinya dipecah ke KBT.
Di sisi lain, sodetan Ciliwung terlihat dapat menampung debit air yang cukup banyak. Sebab, air yang mengalir belum melewati batas ketinggian.
Sebelumnya, proyek sodetan Ciliwung yang disebut dapat menuntaskan 62 persen banjir di Jakarta, dipertanyakan warga.
Mega proyek yang menghabiskan dana lebih dari Rp 1 triliun ini dianggap belum efektif menanggulangi banjir di Jalan Kebon Pala 2, RT 13/ RW 4, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Padahal, sodetan terowongan dengan panjang mencapai 1.268 meter itu, diklaim dapat mengalirkan air dengan volume 60 meter kubik per detik.
Baca juga: Banjir Masih Terjadi di Jakarta, Fraksi PKS: Efektivitas Sodetan Ciliwung Rendah
"Apalagi kan sodetan katanya sudah jadi, buktinya banjir lagi," ujar Ketua RT 12 Kebon Pala Sanusi saat ditemui, Minggu (5/11/2023).
Sanusi mengatakan, banjir merendam rumah warga usai hujan deras. Ia mendapat info bahwa Bendungan Katulampa sudah berstatus siaga tiga.
Bahkan, Pintu Air Depok dan Pintu Air Manggarai juga berstatus siaga tiga. Alhasil, ia memprediksi akan terjadi banjir besar.
"Jam 23.00 WIB, Sabtu kemarin, Katulampa diinfo siaga tiga, Pintu Air Depok dan Manggarai siaga tiga juga, saya bilang 'wah banjir gede nih'," ucap Sanusi.
Prediksi Sanusi benar. Sabtu malam, air menerjang rumah warga. Bahkan, tinggi air mencapai 175 sentimeter.
"Pagi menjelang siang, air sampai 175 sentimeter. Mau hampir dua meter," kata Sanusi.
Baca juga: Masih Kebanjiran, Warga Kebon Pala Pertanyakan Fungsi Sodetan Ciliwung
Menurut dia, tak ada warga yang turun kala itu. Semua menyelamatkan diri dengan naik ke lantai dua rumah. Banjir masih menggenang hingga Minggu pukul 19.00 WIB.
Sanusi mengatakan, pada sore hari air sudah mulai surut menjadi 35 sentimeter.
Menjelang petang, air kembali menggenangi rumah warga setinggi kurang lebih 50 sentimeter.
"Nah ini naik lagi nih. Tadi sudahlah agak surut sampai 35 sentimeter, sekarang naik 50 sentimeter," papar Sanusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.