Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang di Taman Kampung Baru di Jakbar Jadi Tempat Mabuk-mabukan, Dinding Dijebol untuk Akses Masuk

Kompas.com - 08/11/2023, 15:14 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gudang Taman Kampung Baru, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, kerap digunakan untuk tempat mabuk-mabukan. Bahkan gudang ini disinyalir juga digunakan muda-mudi berhubungan seks.

Warga bernama Syaefudin (55) mengatakan, mereka menjebol dinding pembatas taman agar bisa mengakses gudang tersebut. Ia menyebut muda-mudi itu bukan warga yang tinggal di sekitar taman.

"Pintu masuk ada empat yang jebol. Sengaja dijebol sama orang luar. Sudah diganti pakai panel, tetapi dijebol," ungkap Syaefuddin di lokasi, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Banyak Alat Kontrasepsi Berserakan di Taman Kampung Baru Kembangan, Warga Resah

Tak hanya itu, kondom ditemukan berceceran di dekat ayunan dan jungkat-jungkin di Gudang Taman Kampung Baru. 

"Sebenarnya kami sudah resah, dari berdirinya ini (taman) itu sudah tahu (gudang untuk aktivitas seks). Jadi, kalau orang-orang pada kumpul kami tegur," kata Syaefudin.

Dia menuturkan, kondisi gudang yang gelap memang sering kali digunakan untuk berkumpul anak muda. Saat pagi hari, petugas kebersihan sering menemukan alat kontrasepsi berserakan.

"Sudah sering kali (ditemukan alat kontrasepsi). Bukan satu-dua kali. Karena yang kasih informasi orang kebersihan itu," jelas Syaefuddin.

"Kalau orang kumpul-kumpul situ satpamnya masa bodoh. Enggak pernah (dibatasi)," imbuh dia.

Baca juga: Besok, Polisi Periksa 3 Kontestan Miss Universe Indonesia Terkait Dugaan Pelecehan

Syaefuddin menyampaikan, petugas sekuriti di Taman Kampung Baru mengetahui bila ada orang yang masuk. Namun, petugas jarang mengontrol di kala malam hari. Padahal di sekitar taman tersebut ada beberapa pintu kecil yang biasa dipakai untuk menyelundup masuk.

"Iya terpantau (sekuriti). Kalau masuk dari pintu kecil, mau beli rokok mau beli makanan bawa lagi ke sini (gudang). Paginya, sampah berantakan," ucap dia.

Dia berpandangan, jam kumpul para remaja di ruang terbuka hijau ini semestinya dibatasi, sehingga tempat tersebut tak dijadikan lahan berbuat maksiat.

"Seharusnya dibatasin jam 23.00 WIB atau jam 01.00 WIB, sudah suruh bubar. Tetapi kan ini bisa lolos begini. Jadi sampai pagi-pagi pun di situ ada yang tidur," jelas Syaefuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com