Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Anggota BNN Pukul Kepala Pengendara Motor Pakai Pistol | 12 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun

Kompas.com - 09/11/2023, 05:11 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) RI yang pukul pengendara motor pakai pistol banyak dibaca pada Rabu (8/11/2023).

Video viral kecelakaan beruntun yang melibatkan 12 kendaraan di depan Revo Mall Town, Bekasi, juga diburu pembaca. Akibat kecelakaan itu, arus lalu lintas jadi tersendat.

Baca juga: Pedagang: Macet di Jalan TB Simatupang Biasanya sampai Jam 12 Malam

Kemudian, berita soal dugaan kematian pengusaha travel umrah bernama Hamka (50) karena penyakit terminal juga jadi berita terpopuler. Berikut paparannya:

1. Anggota BNN pukul kepala pengendara yang tendang motornya

epala seorang pengendara motor bernama Diki (40) dihantam pistol di depan RS UKI Cawang, Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur, Senin (6/11/2023) pagi.

Pistol itu milik aparatur sipil negara (ASN) di Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) bernama Pahala Damaris Tambunan.

Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, kekerasan terjadi setelah Diki menendang motor Damaris. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Kronologi ASN BNN Hantam Kepala Pengendara Motor Pakai Pistol Dinas di Cawang

2. Video viral 12 kendaraan terlibat kecelakaan beruntun

Video viral di media sosial memperlihatkan kecelakaan beruntun di depan Revo Mall Town, Kota Bekasi.

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah mobil menyeruduk kendaraan di depannya. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar lokasi menjadi tersendat.

Dalam video juga terdengar suara seorang pria yang membantu mengatur arus lalu lintas dan mengingatkan pengendara agar tidak berhenti tengah jalan. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Dilaporkan ke Polisi, Ayah Mendiang Mirna Salihin: Sudah Enggak Ada Masalah

3. Dugaan kematian Hamka karena penyakit terminal

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menduga, Hamka (50) menderita penyakit terminal sebelum akhirnya ditemukan tewas membusuk bersama balitanya AQ di Koja.

"Mengenai kenapa meninggalnya, untuk yang Koja ini pada konteks ayahnya, saya sih menduga, yang bersangkutan sakit terminal, misalnya jantung, lalu kumat dan enggak bisa ditolong lagi," kata Adrianus.

Dalam kasus ini, Adrianus mempunyai dua analisa tentang alasan NP sengaja membiarkan Hamka dan AQ meninggal dunia tanpa adanya laporan ke warga. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com