JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik gabungan dari Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri tidak hanya memeriksa Ketua KPK Firli Bahuri atas kasus dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kamis (16/11/2023).
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan, tiga pegawai KPK juga diperiksa dalam waktu yang sama.
"Ada tiga orang pegawai KPK yang juga diperiksa hari ini (selain Firli) oleh penyidik gabungan Subdit Tipidkor Krimsus Polda Metro Jaya dan Dittipidkor Bareskrim Polri," ungkap Ade saat dikonfirmasi, Kamis.
Baca juga: 2 Kali Absen, Firli Bahuri Hadiri Pemeriksaan Kasus Dugaan Pemerasan SYL di Bareskrim
Ade belum menjawab saat ditanya identitas ketiga pegawai KPK yang turut diperiksa.
Ia juga belum menjawab saat ditanya perihal materi pemeriksaan kali ini, baik kepada Firli, maupun kepada tiga pegawai KPK.
Adapun pemeriksaan Firli dan tiga pegawai KPK tidak digelar di Mapolda Metro Jaya. Sesuai permintaan Firli, pemeriksaan digelar di Gedung Bareskrim Polri.
"Semua (pemeriksaan) dikonsentrasikan untuk hari ini di Gedung Dittipidkor Bareskrim Polri," ujar Ade.
Baca juga: Kala Firli Bahuri Datang Lebih Awal Penuhi Pemeriksaan Kasus Dugaan Pemerasaan SYL di Bareskrim
Terpisah, Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi (Wadirtipidkor) Bareskrim Polri Kombes Arief Adiharsa memastikan, Firli telah hadir pada pukul 09.22 WIB.
Ini merupakan kali pertama Firli memenuhi panggilan penyidik setelah dua kali mangkir.
Polda Metro Jaya sendiri sudah menaikkan status kasus ini ke tahap penyidikan.
Dalam menangani kasus ini, Polda Metro Jaya menyelidiki pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo di lapangan badminton.
Foto momen pertemuan itu diketahui beredar luas di dunia maya.
Baca juga: Firli Bahuri Ogah Diperiksa di Polda Metro, Pakar Hukum: Orang seperti Ini Diperiksa di Polsek Saja!
Firli sendiri mengaku bertemu dengan Syahrul di lapangan badminton sebelum KPK memulai penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Firli mengaku bertemu Syahrul Yasin Limpo pada 2 Maret 2022 di tempat terbuka dan disaksikan banyak orang.
Menurut Firli, dugaan rasuah di Kementan baru naik ke tahap penyelidikan sekitar Januari 2023.
"Maka dalam waktu tersebut (2 Maret 2022), status saudara Syahrul Yasin Limpo bukan tersangka, terdakwa, terpidana, ataupun pihak yang berperkara di KPK," ujar Firli dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Firli Bahuri Ogah Diperiksa di Polda Metro, Pakar: Bentuk Pertentangan terhadap Polisi
Firli juga membantah tudingan pemerasan dan penerimaan uang dalam jumlah miliaran rupiah dari Syahrul Yasin Limpo.
Menurut Firli, persoalan dugaan pemerasan yang saat ini mengarah ke pimpinan KPK merupakan bentuk serangan balik para koruptor.
"Sangat mungkin saat ini para koruptor bersatu melakukan serangan, apa yang kita kenal dengan istilah when the corruptor strike back," kata Firli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.