JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha warteg menaikkan harga sejumlah menu imbas harga cabai meroket sejak beberapa waktu terakhir.
Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, kenaikan harga ini telah dipertimbangkan matang-matang.
Namun, dia memastikan, kenaikan harga makanan di warteg tak akan memberatkan para pembeli.
"Harga makanan warteg secara bijak (naik) jika harga cabai naik, namun pastikan penyesuaian tersebut masih terjangkau bagi pelanggan," kata Mukroni saat dihubungi, Sabtu (18/11/2023).
Baca juga: Harga Cabai Meroket, Pengusaha Warteg Siasati Menu Makanan Pedas
Kowantara yang menaungi seluruh warteg, termasuk di DKI Jakarta, telah meminta para pengusaha warteg untuk mengoptimalkan biaya operasional.
Artinya, pemilik warteg diharapkan mengurangi biaya operasional sehingga harga makanan yang dijual tak naik signifikan, meski harga cabai naik.
"Kemudian, mengomunikasikan kepada pelanggan, memberikan alasan dan memastikan pelanggan warteg merasa dihargai," ucap Mukroni.
Mukroni sebelumnya berujar, para pengusaha warteg juga mengurangi menu makanan yang pedas imbas kenaikan harga cabai.
"Naiknya harga cabai berdampak biaya produksi warteg. Pertimbangan untuk memiliki menu variasi yang tidak terlalu bergantung pada cabai," ujar dia.
Baca juga: Saat Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah Meroket, tapi Kualitas Jelek...
Menurut Mukroni, pengusaha warteg menawarkan banyak pilihan makanan yang tidak menggunakan banyak cabai.
Para pengusaha warteg juga menggunakan bahan-bahan tradisional sebagai alternatif untuk membuat makanan yang pedas.
"Rempah-rempah alternatif yang dapat menggantikan rasa pedas dari cabai. Misalnya, lada, bumbu-bumbu lain atau jahe yang dapat memberikan rasa dan aroma yang lezat pada makanan," kata Mukroni.
Untuk diketahui, kenaikan harga cabai salah satunya terjadi di Pasar Kranji, Bekasi, Jawa Barat.
Harga cabai rawit yang semula Rp 40.000 naik menjadi Rp 90.000 per kilogramnya.
"Sekarang naik rawitnya agak tinggi, Rp 90.000 per kilogram. Yang (cabai) keriting agak turun dari Rp 85.000 jadi Rp 75.000. Kenaikan baru-baru ini, jadi enggak stabil naiknya," ujar pedagang bernama Umi.
Akibatnya, banyak pembeli yang mengeluh karena harga cabai naik signifikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.