JAKARTA, KOMPAS.com - Kericuhan terjadi di tengah aksi demonstrasi menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta 2024, di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Pantauan Kompas.com di lokasi, massa buruh terlihat mendorong dan berusaha memukul seorang pria berbaju hitam.
Pria itu disebut telah menyusup di antara massa aksi dan mengambil gambar wajah para peserta demo dari jarak dekat.
"Woi lu siapa dari tadi foto muka. Provokator lu ya," teriak massa aksi sambil mengejar pria yang diduga penyusup.
Baca juga: Demo Buruh di Balai Kota DKI Rusuh, Massa Angkat Pagar untuk Tutup Jalan
Massa buruh kemudian mengejar pria tersebut dan hendak mengeroyoknya. Namun, petugas kepolisian yang berjaga di lokasi langsung menghentikan keributan itu.
Sejumlah buruh diminta kembali ke barisan massa aksi. Sementara itu, pria yang nyaris dikeroyok massa langsung diminta menjauh dan bergabung dengan anggota kepolisian.
Untuk diketahui, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan menetapkan UMP 2024 pada hari ini, setelah mendapatkan tiga rekomendasi dari Dewan Pengupahan DKI.
Dewan Pengupahan DKI memberikan tiga rekomendasi karena ketiga unsur dalam dewan tersebut mengusulkan besaran UMP yang berbeda dalam sidang pada Jumat (18/11/2023).
Baca juga: Demo Buruh di Balai Kota DKI Memanas, Massa Dorong Pagar hingga Dinding Roboh
Unsur pengusaha (Apindo DKI) dan Pemprov DKI mengusulkan kenaikan UMP 2024 DKI Jakarta sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan.
Namun, Apindo dan Pemprov DKI mengusulkan nilai variabel alfa yang berbeda.
Variabel alfa adalah indeks yang menggambarkan kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi. Nilainya antara 0,1 sampai 0,3.
Apindo mengusulkan alfa 0,2 sehingga UMP DKI naik menjadi Rp 5.043.000, sedangkan Pemprov DKI mengusulkan alfa 0,3 dengan UMP sebesar Rp 5.063.000.
Sementara itu, unsur serikat buruh menolak penetapan UMP sesuai PP Nomor 51 Tahun 2023.
Serikat buruh mengusulkan UMP 2024 naik 15 persen menjadi Rp 5,6 juta, sesuai inflasi dan pertumbuhan ekonomi Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.