Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penebar Ranjau di Jalan Gatot Subroto Gunakan Paku Khusus

Kompas.com - 22/11/2023, 17:33 WIB
Joy Andre,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penebar paku di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan disebut menggunakan paku jenis khusus dalam melancarkan aksinya.

Lelo (45), pedagang kopi keliling di depan Hotel Mangkuluhur, Gatot Subroto mengatakan, paku yang ditebar pelaku bisa langsung merusak ban kendaraan.

"Kantung plastik itu biasanya berisi ranjau-ranjau paku, itu ukuran pakunya 2-3 sentimeter, paku khusus yang bikin ban langsung sobek," ujar Lelo kepada Kompas.com di depan Hotel Mangkuluhur, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Waspada, Ranjau Paku Bertebaran di Jalan Gatot Subroto

Lelo menambahkan, paku yang digunakan pelaku terbuat dari potongan payung.

"Jadi, karena model (pakunya) begitu, angin di ban tubeless sekali pun langsung keluar," jelas Lelo.

Lelo menuturkan, ranjau paku itu tidak hanya ditebar di Jalan Gatot Subroto. Ia juga pernah merasakan ganasnya keberadaan ranjau paku di Jalan Dr.Satrio, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Enggak lama waktu saya pungutin ranjau paku di Jalan Gatot Subroto, selang beberapa hari, saya kena (ranjau paku) di dekat Lotte Shopping Avenue tuh, pas di tikungan mau ke arah Semanggi, saya kena," ucap Lelo.

Baca juga: Teror Ranjau Paku di Jalan Pemuda Jaktim yang Bikin Tukang Tambal Ban Ikut Resah...

Lelo sendiri tidak mengetahui persis siapa pelakunya. Namun ia menduga, aksi itu dilakukan oleh orang-orang suruhan.

"Kalau menurut saya enggak mungkin ini (aksi tebar ranjau paku) dilakukan pengusaha tambal ban, karena orang kalau bocor, bisa di mana saja buat tambal ban," tutur Lelo.

"Jadi, mungkin ada yang bayar orang, disuruh buat tebar paku di titik-titik ramai. Nah, korbannya nanti tinggal datang ke masing-masing tukang tambal ban," ungkap Lelo.

Baca juga: Waspada Ranjau Paku Jenis Potongan Payung, Bisa Tembus Ban Mobil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com