JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan urban farming di kolong Tol Becakayu, Makasar, Jakarta Timur, membawa berkah kepada warga RW 013 Cipinang Melayu.
Mereka sudah mengalami ratusan panen dari sayur dan buah-buahan yang ditanam di sana sejak tahun 2017.
"Sudah enggak kehitung, yang jelas sudah lebih dari 100 kali panen. Anggap saja setiap bulan bisa tiga kali panen," ucap Ketua RW 013 Cipinang Melayu Umam di lokasi, Minggu (12/11/2023).
Baca juga: Mulanya Kumuh, Kolong Tol Becakayu di Cipinang Melayu Jadi Lahan Urban Farming
Pada tahun 2017, warga RW 013 Cipinang Melayu mulai memanfaatkan lahan kosong di bantaran Kalimalang yang kini posisinya di kolong Tol Becakayu.
Mulanya, mereka menanam tanaman hias untuk menghilangkan kesan kumuh yang diciptakan warga dari luar RW tersebut.
Di tengah sibuknya pembangunan tol, warga dari luar RW 013 Cipinang Melayu memanfaatkan lahan kosong itu sebagai tempat pembuangan sampah dan lahan parkir.
"Kami inisiatif memanfaatkan lahan yang kurang enak dipandang menjadi area penghijauan," Umam berujar.
"Awalnya tanam tanaman hias karena hanya biar bisa enak dilihat mata. Seiring waktu coba tanam tanaman yang sederhana dan mudah tumbuh, kayak sayuran kangkung dan sawi," kata dia.
Baca juga: Pulang Memancing, Warga Bekasi Temukan Mayat Pria Membusuk di Kolong Tol Becakayu
Umam menjelaskan, panen bisa terjadi selama beberapa kali dalam sebulan karena warga sengaja menanam tanaman pada waktu yang berbeda-beda.
Dengan demikian, ketahanan pangan warga RW 013 bisa berkelanjutan lantaran tidak memiliki jeda sampai berbulan-bulan sampai panen selanjutnya.
"Penanamannya sengaja dijeda biar (siklus panen seluruh tanaman) enggak putus. Fokus kami memang untuk berkelanjutan. Enggak ke kuantitas banyak, tapi kualitas. Biar siklus urban farming bisa terus berputar," terang dia.
Dahulu, warga hanya bisa memanen kangkung dan sawi saja. Kini, sayur dan buah-buahannya lebih beragam.
Warga bisa memanen bayam, seledri, kembang kol, brokoli, cabai, kacang tanah, jagung, dan pare.
Kemudian buah pisang, melon, pepaya, dan jeruk, serta tanaman obat seperti kemangi, serai, lidah buaya, dan jahe.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.