Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah "Urban Farming" di Kolong Tol Becakayu, Warga Cipinang Melayu Sering Panen Sayur dan Buah

Kompas.com - 26/11/2023, 07:49 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan urban farming di kolong Tol Becakayu, Makasar, Jakarta Timur, membawa berkah kepada warga RW 013 Cipinang Melayu.

Mereka sudah mengalami ratusan panen dari sayur dan buah-buahan yang ditanam di sana sejak tahun 2017.

"Sudah enggak kehitung, yang jelas sudah lebih dari 100 kali panen. Anggap saja setiap bulan bisa tiga kali panen," ucap Ketua RW 013 Cipinang Melayu Umam di lokasi, Minggu (12/11/2023).

Baca juga: Mulanya Kumuh, Kolong Tol Becakayu di Cipinang Melayu Jadi Lahan Urban Farming

Pada tahun 2017, warga RW 013 Cipinang Melayu mulai memanfaatkan lahan kosong di bantaran Kalimalang yang kini posisinya di kolong Tol Becakayu.

Mulanya, mereka menanam tanaman hias untuk menghilangkan kesan kumuh yang diciptakan warga dari luar RW tersebut.

Di tengah sibuknya pembangunan tol, warga dari luar RW 013 Cipinang Melayu memanfaatkan lahan kosong itu sebagai tempat pembuangan sampah dan lahan parkir.

"Kami inisiatif memanfaatkan lahan yang kurang enak dipandang menjadi area penghijauan," Umam berujar.

"Awalnya tanam tanaman hias karena hanya biar bisa enak dilihat mata. Seiring waktu coba tanam tanaman yang sederhana dan mudah tumbuh, kayak sayuran kangkung dan sawi," kata dia.

Baca juga: Pulang Memancing, Warga Bekasi Temukan Mayat Pria Membusuk di Kolong Tol Becakayu

Umam menjelaskan, panen bisa terjadi selama beberapa kali dalam sebulan karena warga sengaja menanam tanaman pada waktu yang berbeda-beda.

Dengan demikian, ketahanan pangan warga RW 013 bisa berkelanjutan lantaran tidak memiliki jeda sampai berbulan-bulan sampai panen selanjutnya.

"Penanamannya sengaja dijeda biar (siklus panen seluruh tanaman) enggak putus. Fokus kami memang untuk berkelanjutan. Enggak ke kuantitas banyak, tapi kualitas. Biar siklus urban farming bisa terus berputar," terang dia.

Dahulu, warga hanya bisa memanen kangkung dan sawi saja. Kini, sayur dan buah-buahannya lebih beragam.

Warga bisa memanen bayam, seledri, kembang kol, brokoli, cabai, kacang tanah, jagung, dan pare.

Kemudian buah pisang, melon, pepaya, dan jeruk, serta tanaman obat seperti kemangi, serai, lidah buaya, dan jahe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com