Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan "Urban Farming" di Kolong Tol Becakayu Hampir Digusur, tetapi Batal karena Antusiasme Warga

Kompas.com - 26/11/2023, 09:41 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan yang sudah ditanami warga di Kolong Tol Becakayu, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, hampir saja digusur oleh pihak berwenang. 

Namun, penertiban lahan itu batal dilakukan karena antusiasme warga RW 013 Cipinang Melayu untuk bercocok tanam di sana. 

"Hampir ditertibkan dan jadi lahan kosong. Karena lihat antusiasme warga bercocok tanam, ada kesepakatan untuk jadi area penghijauan di sepanjang Kalimalang termasuk wilayah kami," ungkap Ketua RW 013 Cipinang Melayu Umam di lokasi, Minggu (12/11/2023).

Baca juga: Mulanya Kumuh, Kolong Tol Becakayu di Cipinang Melayu Jadi Lahan Urban Farming

Umam menjelaskan, warga sudah memanfaatkan area kosong di kolong tol itu sebagai lahan urban farming sejak 2017, saat pembangunan Tol Becakayu masih berlangsung.

Inisiatif warga itu muncul untuk menghilangkan kesan kumuh di lingkungan mereka. 

Sebab, warga dari luar RW 013 kerap menjadikan kolong tol itu sebagai tempat pembuangan sampah hingga lahan parkir kendaraan.

Namun, saat warga mulai menikmati kegiatan urban farming, mereka mendapat kabar bahwa area di kolong tol bakal ditertibkan.

Penertiban dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama Perum Jasa Tirta selaku pemegang Kalimalang untuk keperluan pengolahan air.

"Makanya ingin ada penertiban (menjadi lahan kosong), untuk area empat meter dari bantaran kali. Jangan ada aktivitas yang dapat mengganggu (kualitas) air," terang Umam.

Baca juga: Berkah Urban Farming di Kolong Tol Becakayu, Warga Cipinang Melayu Sering Panen Sayur dan Buah

Umam mengatakan, pihaknya langsung menjalin komunikasi dengan pihak terkait untuk menjelaskan maksud penggunaan area oleh warga RW 013.

Warga menjelaskan bahwa mereka sengaja memanfaatkan area itu untuk kegiatan urban farming guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di lahan itu.

"Kami inisiatif memanfaatkan lahan yang kurang enak dipandang menjadi area penghijauan," Umam berujar.

"Karena lihat antusias warga, Pemprov DKI Jakarta akhirnya ada kerja sama dan MoU (dengan Perum Jasa Tirta) untuk membuat (area) penghijauan di sepanjang Kalimalang tahun 2022," imbuh dia.

Sampai saat ini, area di kolong Tol Becakayu itu masih menjadi lahan urban farming warga RW 013 Cipinang Melayu.

Baca juga: Ada Sistem Preoder dalam Panen Sayur dan Buah di Kolong Tol Becakayu

Dari yang awalnya hanya memanfaatkan lahan sepanjang 40 meter, kini panjangnya bertambah menjadi 450 meter untuk kegiatan urban farming.

Tanamannya pun lebih beragam, mulai dari bayam, seledri, kembang kol, brokoli, cabai, kacang tanah, jagung, dan pare, selain kangkung dan sawi.

Kemudian buah pisang, melon, pepaya, dan jeruk, serta tanaman obat seperti kemangi, serai, lidah buaya, dan jahe.

"Kami juga mengajak masyarakat untuk terlibat dalam merapikan area ini, kayak menghadirkan warna-warni pada tembok untuk menarik perhatian masyarakat supaya lebih sering menjadikan area sebagai tempat untuk sosialisasi," ucap Umam.

"Dari Kelurahan sering ikut panen bareng. Pihak Kecamatan, Wali Kota, sampai Pj Gubernur juga datang. Kami jadi semakin semangat (untuk bercocok tanam) karena dapat respons yang positif," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com