Keluarga Bantah Lansia yang Dibunuh di Bekasi Main Hati dengan Istri Pelaku

BEKASI, KOMPAS.com - Keluarga S (76) lansia yang dibunuh di Babelan, Kabupaten Bekasi, membantah adanya dugaan korban main hati dengan istri pelaku.

"Tidak sama sekali benar, tidak sama sekali. Kemarin (saat kejadian) juga (korban dan pelaku) tidak ada cekcok sama sekali," ujar cucu S, Elika (22) saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/11/2023).

Elika mengatakan, pelaku sebelumnya mengaku hanya dendam kepada korban. M tidak menyebut adanya perselingkuhan.

Baca juga: Bunuh Lansia di Bebelan, Pelaku Mengaku Sakit Hati dengan Perkataan Korban

"Enggak ada motif perselingkuhan. Pas di kantor polisi ngaku gitu, tapi sekarang bilangnya perselingkuhan," imbuh dia.

Elika melanjutkan, anak dan istri pelaku juga sudah menyampaikan permintaan maaf atas pembuatan keji yang dilakukan M.

"Semua keluarga minta maaf, terus juga bilang kalau perselingkuhan itu tidak benar, berita yang tersebar saat ini," ucapnya.

Elika berujar, pelaku yang masih ada ikatan saudara dengan korban itu sering cekcok dengan istri dan anaknya.

"Pelaku sama istrinya sering cekcok, tapi itu sudah lama banget, intinya hal-hal kecil itu diributin sama pelaku," tuturnya.

Baca juga: Mayat Lansia Ditemukan di Atap Rumahnya, Diduga Sudah Meninggal 24 Jam

Sebelumnya diberitakan, M mengaku tega membunuh kakak iparnya, S, didasari sakit hati lantaran perkataan korban.

M mengaku kalau korban mengatakan telah menyetubuhi istrinya. Perkataan itu membuat pelaku naik pitam.

"Pelaku dan korban sempat terjadi cekcok mulut. Pelaku merasa sakit hati dengan perkataan korban," ujar Kasie Humas Polres Metro Bekasi AKP Hotma Sitompul.

S ditemukan tewas dengan luka robek di bagian leher di Kampung Belendung RT 018 RW 06, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (25/11/2023).

Baca juga: Bunuh Kakak Sepupu yang Sudah Lansia di Bekasi, Pelaku Sakit Hati Istri Dekat dengan Korban