Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pemuda yang Ikut “Gathering” Pemkot Jaksel Diklaim Tak Terlibat Tawuran Terakhir di Manggarai

Kompas.com - 29/11/2023, 12:46 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin menegaskan, tak ada satu pun anak muda Manggarai, khususnya yang mengikuti kegiatan gathering, terlibat tawuran antarkelompok, Senin (27/11/2023) dini hari.

“Bukan anak muda Manggarai, bukan juga anak-anak yang ikut gathering kemarin di Cianjur. Jadi mereka (pelaku tawuran) dari luar Manggarai,” ujar dia saat ditemui disela-sela kegiatan menanam pohon di kantornya, Rabu (29/11/2023).

Munjirin memastikan tak ada pemuda Manggarai ikut tawuran, sebagaimana dalam laporan peristiwa bentrokan yang pecah sekitar pukul 01.30 WIB.

Baca juga: Tawuran Pecah Lagi di Manggarai, Polisi Dilempari Batu

Berdasarkan laporan yang didapat Munjirin, anak-anak muda Manggarai hanya diam ketika dipancing untuk melakukan aksi tawuran.

“Mereka memang dipancing supaya ikut tawuran, tetapi alhamdulillah mereka tidak terhasut. Arahan yang kami berikan saat gathering mungkin telah diresapi dan dimengerti,” tutur dia.

Menurut Munjirin, salah satu faktor anak muda Manggarai enggan terlibat bentrokan adalah permasalahan yang mereka rasakan, terutama soal kesempatan bekerja, mulai terbuka.

Baca juga: Pelaku Tawuran di Manggarai Kocar-kacir Dibubarkan Polisi, Tombak dan Celurit Tercecer di Jalan

Dari puluhan anak muda yang ikut gathering, sudah ada beberapa anak muda yang telah direkrut untuk bekerja.

“Yang gabung PT KAI satu orang, lalu ada tiga orang yang gabung ke Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota,” ungkap Munjirin.

Sebagai informasi, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menggelar acara gathering bersama pelaku tawuran di Manggarai.

Baca juga: Saat Tawuran di Manggarai Lagi dan Lagi Terjadi meski Pemkot Jaksel Sudah Ajak Pelaku Tawuran Gathering

Kegiatan gathering diadakan satu minggu setelah tawuran di kawasan Manggarai pecah, Kamis (19/10/2023) dan Sabtu (21/10/2023).

Gathering dihelat di Wisma Aset, Cimacan, Cianjur, yang merupakan villa milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Setelah mengumpulkan 58 anak muda di Wisma Aset, Cianjur, Jawa Barat, mereka lantas diminta untuk mengungkapkan alasan dibalik insiden tawuran yang terjadi.

Berdasarkan pengakuan para pelaku, akhirnya ditemukan benang merah bahwa penyebab dua tawuran di Manggarai adalah minimnya kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan.

Sebab, tak sedikit pelaku tawuran yang hanya memegang ijazah SMP dan SMA saja.

Baca juga: Wali Kota Jaksel: Tak Ada Anak Asli Manggarai Saat Tawuran Pecah Senin Dini Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com