Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Kilas Balik] 66 Tahun Lalu, Presiden Soekarno Nyaris Terbunuh dalam Tragedi Cikini

Kompas.com - 30/11/2023, 10:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak enam granat menghujani sekolah Perguruan Cikini di Jalan Cikini Nomor 76 Jakarta Pusat, pada Sabtu, 30 November 1957.

Keenam granat itu sengaja dilempar ke arah Presiden Soekarno yang malam itu tengah menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun ke-15 Perguruan Cikini.

Lima dari enam granat meledak, lalu menewaskan sepuluh orang anak sekolah. Kemudian, sebanyak 48 orang disebut mengalami luka hingga cacat.

Baca juga: Tragedi Cikini 1957, Upaya Pembunuhan Soekarno

Beruntung, Soekarno dan kedua anaknya, Guntur Soekarnoputra dan Megawati Soekarnoputri selamat dari insiden tersebut.

Kebetulan, kedua anak Soekarno itu merupakan murid di sekolah tersebut.

Kronologi

Tragedi itu bermula saat Soekarno yang sedang dikerumuni anak-anak berjalan keluar untuk meninggalkan lokasi malam dana amal di sana.

Malam itu, ramai dengan hiasan balon, carikan kertas warna-warni, musik, nyanyian, lelang, hingga pertunjukan singkat.

Tiba-tiba, sebuah granat meledak. Granat lainnya kembali dilemparkan dari sisi kiri dan kanan gedung secara bersusulan.

Ledakan tersebut membuat banyak orang tergeletak. Sementara Soekarno merunduk ke arah belakang mobil sambil melindungi anak-anak yang ada di dekatnya.

Baca juga: Soekarno dan Percobaan Pembunuhan Terhadapnya...

Granat yang dilempar dari jarak lima meter itu ternyata menembus mesin, menghancurkan kaca depan, dan meledakkan dua ban.

Setelah mobil itu diledakkkan. Ajudan Bung Karno, Mayor Sudrato menarik tangannya. Bung Karno bersama ajudannya lari menyeberangi jalan.

Dalam keadaan gelap dan panik, Bung Karno terjatuh ke tanah. Sang ajudan menolong Bung Karno, lalu mereka lari ke sebuah rumah milik seorang Belanda.

Di sisi lain, anak-anak berteriak dan lari ketakutan memasuki gedung sekolah. Tamu-tamu bergulingan ke bawah kendaraan demi menyelamatkan diri.

Suasana mengerikan itu terjadi hingga ledakan granat kelima. Tak berselang lama, polisi dan ambulans datang bergantian. Sekolah itu mendadak jadi rumah sakit darurat.

Baca juga: Saat Presiden Soekarno Menutup Kuping Dengar Musik Ngak Ngik Ngok...

Amarah Soekarno

Pukul 22.00 WIB, kendaraan cadangan membawa Soekarno ke istana. Soekarno yang selamat dari tragedi berupaya menenangkan rakyat melalui siaran radio.

Halaman:


Terkini Lainnya

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com