JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam satu bulan terakhir, terdapat tiga kasus penemuan mayat di Cilincing, Jakarta Utara.
Mereka adalah Ngatiyem (73) yang bekerja sebagai penjual jamu, Rohmanto (69) sebagai pemulung, dan kini ditutup dengan pria tanpa identitas alias Mr X.
Tidak ada kejadian tindak pidana dalam kematian mereka. Namun itu tidak menjadikan kepergian mereka sesuatu yang biasa.
Mereka berbagi kisah sedih yang serupa. Ketiganya meninggal dalam sunyi, sendiri, dan tanpa keluarga saat berusaha bertahan hidup Ibu Kota.
Lansia yang akrab disapa Mbah ini ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya, Jalan Sungai Kampar X, RT 20 RW 01, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Kisah Ngatiyem, Penjual Jamu Sebatang Kara yang Meninggal dalam Sunyi
Berdasarkan keterangan saksi bernama Warnoto (38) dan Susanti (40), jasad Mbah ditemukan oleh petugas bank keliling bernama Reza yang datang ke kontrakan untuk menagih utang.
Saat itu, Reza memberanikan diri membuka pintu kontrakan karena Ngatiyem tidak menjawab saat dipanggil dan pintu rumah diketuk.
Setelah pintu kontrakan terbuka, bau busuk menyeruak di rumah tersebut.
"Lalu (Reza) melihat korban dengan posisi telentang di atas kasur dengan badan sudah hitam dan membengkak," ungkap Kapolres Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi.
Reza yang terkejut akhirnya melaporkan keadaan Mbah kepada Warnoto dan Susanti.
Baca juga: Mbah Ngatiyem Meninggal di Kontrakan, Dikenang Sebagai Sosok Ramah dan Bersahaja
Warnoto dan Susanti langsung menghampiri rumah kontrakan yang dihuni Mbah dan melihat korban sudah tergeletak tak bernyawa dan mengeluarkan aroma tak sedap.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim identifikasi Polsek Cilincing, Ngatiyem yang tinggal sebatang kara itu sudah meninggal dunia lebih dari satu hari.
Sementara, menurut catatan kader Dasawisma di RT-nya bernama Juariah (47), Mbah sudah tinggal di rumah kontrakan berkelir biru itu sejak dua tahun terakhir.
Sebelumnya, Mbah beberapa kali pindah rumah kontrakan yang lokasinya masih satu RW dengan tempat ia tinggal sekarang.
Mbah sendiri sudah tinggal berpindah-pindah di seputar Semper Barat sejak puluhan tahun silam.