JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menduga peningkatan kasus pneumonia pada anak di Jakarta terkait dengan paparan polusi udara.
"Mengenai itu (peningkatan kasus pneumonia) berkaitan dengan udara ya. Ya itu sebetulnya ada indikasi udara Jakarta yang polusinya semakin tinggi," ujar Muhadjir usai bertemu Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota, Selasa (5/12/2023).
Muhadjir mengatakan, saat ini Jakarta sudah memasuki musim hujan. Ia pun berharap kondisi cuaca saat ini bisa menurunkan polusi udara sehingga kasus pneumonia pada anak tidak bertambah.
Baca juga: Pemerintah Terima Laporan Kasus Pneumonia Masuk RI, Jumlahnya Diverifikasi
"Tapi sekarang Jakarta kan sudah memasuki musim hujan. Semoga bisa ikut membantu penurunan," kata Muhadjir.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Ani Ruspitawati menyatakan, pihaknya sedang mendata jumlah anak di Ibu Kota yang diduga terinfeksi pneumonia mycoplasma.
Langkah itu dilakukan setelah Dinkes DKI Jakarta menerima laporan terkait adanya anak terinfeksi bakteri mycoplasma.
"Kami di Jakarta kita secara spesifik (masih) menghitung yang mycoplasma ya," ujar Ani di kantor DPRD DKI Jakarta, Senin (4/12/2023).
Baca juga: RSAB Harapan Kita Belum Deteksi Kasus Pneumonia Mycoplasma pada Anak-anak
Namun, Ani enggan menjelaskan detail mengenai data anak yang terinfeksi mycoplasma pneumonia.
Dinkes DKI disebut akan membuat keterangan lanjutan terkait temuan anak yang terjangkit penyakit itu.
"Nanti kami akan membuat rilis sendiri ya.Sesuai dengan rilis dari Kemenkes kemarin, itu memang ada peningkatan kasus di China," ucap Ani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.