Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh: Hidup Kami Menyedihkan karena "Omnibus Law", Cuma Anies-Imin yang Siap Ubah UU Itu

Kompas.com - 18/12/2023, 17:18 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Para buruh di Kabupaten Bekasi menyebut hidup mereka kini menyedihkan karena karena adanya Omnibus Law UU Cipta Kerja.

"Saat ini kehidupan kaum buruh itu sangat menyedihkan, itu semua gara-gara regulasi atau undang-undang," ujar buruh bernama Nur Waluyoh saat ditemui di Gedung Joang 54, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (18/12/2023).

Nur mengatakan, upah yang diterima buruh kini menjadi murah. Pemutusan hubungan kerja (PHK) juga terjadi di sejumlah perusahaan.

"PHK terjadi di mana-mana, kemudian banyak penurunan uang pesangon yang ketika dia di-PHK, itu semua bersumber dari Undang-Undang Omnibus Law," kata dia.

Baca juga: Para Buruh Berebut Salaman dengan Cak Imin di Gedung Joang 45 Bekasi

Nur berpendapat, hanya pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang mau merevisi UU yang merugikan buruh tersebut.

"Hanya pasangan nomor 1, Amin (Anies-Muhaimin), yang siap untuk mengubah undang-undang tersebut," ucap dia.

Nur menyatakan hal itu berdasarkan rekam jejak Anies saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Kami lihat rekam jejak ya, bukan berdasarkan janji-janji belaka, rekam jejak Pak Anies saat jadi Gubernur DKI Jakarta luar biasa, termasuk penetapan upah pada tahun 2021," ujar Nur.

"Hanya Pak Anies yang berani menyimpang dari Undang-Undang Omnibus Law, waktu itu masih PP nomor 6 tahun 2020," tambah dia.

Baca juga: Bahagianya Emak-emak Bisa Salaman dan Foto Bareng Cak Imin di Bekasi

Karena itu, Nur dan para buruh lainnya mendukung Anies-Muhaimin pada Pemilu 2024. Mereka menaruh harapan besar Anies-Muhaimin mampu menyejahterakan kehidupan buruh.

"Jadi ya itu otomatis (Anies-Muhaimin) disambut dengan tangan terbuka oleh buruh," tutur Nur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com