JAKARTA, KOMPAS.com - Ibunda HZ (3), balita yang dianiaya pria bernama Risqi Ariskalaki (29), enggan pulang dari Malaysia.
Padahal, ibu HZ sudah mengetahui bahwa anaknya dianiaya kekasih adiknya sendiri, SAB (17), di kontrakan wilayah Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur.
"Ibunya keukeuh tidak ingin kembali ke sini," ungkap Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur Iptu Sri Yatmini di kantornya, Senin (18/12/2023).
Pihak kepolisian sudah berupaya membawa pulang ibu korban kembali ke Tanah Air. Namun, ibu korban tetap menolak pulang.
"Kami siap belikan tiket untuk kembali (ke Indonesia), kami kirimkan ke sana (Malaysia). Fakta yang ada, ibunya keukeuh tidak kembali. Alasannya hamil tua," ungkap Sri.
Saat ini, polisi hilang kontak dengan ibunda HZ karena ibu HZ sudah cukup lama mematikan ponselnya.
Sri pun tidak mengetahui apakah ibu HZ sudah tahu bahwa anaknya meninggal.
"Mungkin (akan tahu) dari media, karena bapaknya tahu (korban koma) dari media," ujar dia.
Baca juga: Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya di Kramatjati Dimakamkan di Bengkulu, Biaya Ditanggung Negara
Adapun HZ dititipkan oleh sang ibunda kepada tantenya karena sang ibu bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia.
Sementara itu, Rudi selaku ayah HZ sudah bercerai dengan ibu korban dan tinggal di Bengkulu.
Pada awal November 2023, SAB berkenalan dan menjalin hubungan dengan Risqi. Mereka tinggal bersama di sebuah kontrakan wilayah Batu Ampar, Kramatjati, Jakarta Timur.
Risqi dan SAB mengaku sebagai pasangan suami istri, sedangkan HZ diakui sebagai anak mereka.
Pelaku mulai menyiksa HZ dengan berbagai cara karena dianggap rewel, salah satunya menyundutkan rokok. Akibatnya, banyak luka di sekujur tubuh korban.
Risqi membawa korban ke RS Polri Kramatjati, Jumat (8/12/2023). Kepada tenaga kesehatan di IGD, Risqi menyebut HZ tak sadarkan diri usai terjatuh.
Namun, kebohongannya terungkap usai tenaga kesehatan menemukan banyak luka di tubuh korban.