Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Belur Dipukuli Warga Luar Rusun, Sekuriti Rusun Marunda Lapor Polisi

Kompas.com - 04/01/2024, 19:26 WIB
Vincentius Mario,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekuriti Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Marunda, Candra Yuda Suteja (48), melayangkan laporan ke Polres Metro Jakarta Utara atas dugaan penganiayaan dan pemukulan.

Laporan itu dilayangkan setelah dia mengaku dipukuli hingga babak belur oleh warga luar rusun pada 31 Desember 2023 lalu.

Laporan Candra teregister dengan nomor polisi LP/B/2/I/2024/SPKT/POLRESMETROJAKUT/POLDAMETROJAYA tertanggal 3 Januari 2024.

Baca juga: Sekuriti Rusun Marunda Dipukuli hingga Babak Belur oleh Warga Luar Rusun

Dari foto-foto yang diterima Kompas.com, wajah Candra terlihat memar pada bagian pipi, dagu hingga dahi.

Candra juga sudah menjalani visum di Rumah Sakit Koja dan sudah dimintai keterangan oleh polisi.

Kronologi

Peristiwa pemukulan Candra bermula dari aksi penjarahan oleh salah satu warga RW 07 Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yang diketahui bernama Rizki Aditya Maulana alias Bombom pada 31 Desember 2023.

Saat itu, Candra yang tengah berjaga di Rusun Marunda langsung menangkap dan menegur Bombom.

Tak terima ditegur, Bombom memaki balik. Candra yang kesal lalu memberi pukulan keras ke arah wajah Bombom.

Baca juga: Tepergok Saat Mencuri Motor, 2 Pria di Kalideres Babak Belur Dihajar Massa

"Karena tidak terima, dia bawa ketua gengnya, ketua preman di situ (Ipul), yang biasa untuk maling, menagih biaya berobat," kata Candra saat dihubungi, Kamis (4/1/2024).

Saat itu, Candra dan rekan sekuriti lainnya hanya bisa membayar biaya pengobatan Rp 400.000 dari total Rp 2 juta yang diminta oleh Ipul dan Bombom.

"Karena tidak puas, dia (Ipul) lapor lagi ke kakaknya ketua geng itu, namanya Ivan," ujar Candra.

Penyerangan kemudian terjadi pada Senin (2/1/2024) petang.

Bombom membawa Ipul dan kakak kandungnya yang bernama Setajudin alias Ivan untuk mencari Candra di lokasi Rusun Marunda.

"Bombom bersama Kaka Kandung dari Ipul yaitu Ivan alias Setajudin, kurang lebih 25 orang anak muda dari Marunda Kongsi mendatangi kami di Pos 1 sekuriti (Blok A)," ucap Candra.

Baca juga: Pria di Tebet Diamuk Massa sampai Babak Belur, Polisi: Diduga Hendak Mencuri

"Saat itu Ivan lagi mabuk, Ivan ajak anak-anak untuk menyerang kami, termasuk saya," ujar Candra.

Selain Candra, ada tiga sekuriti lain bernama Saing, Maulana Yusup dan Didi, yang menjadi korban pemukulan oknum warga dari RW 07.

Candra Yuda Suteja (48), telah melaporkan terduga pelaku S, SA, RAM, R, B dan kawan-kawan  ke Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara dengan Pasal 170 KUHP tentang dugaan tindak pidana pengeroyokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com