Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Bodong Berkedok Katering di BKN, Warga Kramatjati Merugi Rp 145 Jutaan

Kompas.com - 05/01/2024, 11:51 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua warga Kramatjati, Jakarta Timur, menjadi korban investasi bodong berkedok bisnis katering di Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Para korban, yakni Liana (38) dan Uyuni (48), mengalami kerugian mencapai Rp 145 jutaan.

"Pelaku modusnya nawarin ke orang-orang bisnis katering, tapi untuk beda-beda instansi. Istri saya ditawarin BKN dan Telkom, kakak ipar saya BKN dan BPKP," ungkap Kiki, suami Liana sekaligus adik ipar Uyuni saat dihubungi, Kamis (4/1/2024).

Penipuan berlangsung sejak Mei 2023, dan dilakukan oleh mantan tetangga Kiki yang bernama Siti Latifah (54).

Baca juga: Nestapa Pria di Jaksel Tertipu Investasi Bodong, Rugi Rp 800 Juta Plus Utang ke Bank Rp 450 Juta

Siti menawarkan bisnis katering kepada sejumlah orang, termasuk Liana dan Uyuni. Ia meminta modal kepada mereka.

Imbal baliknya, para investor akan diberikan keuntungan sebesar Rp 10.500 per pack. Secara bertahap. Singkat cerita, penyuntikan modal pun dilakukan.

Awalnya, masing-masing investor memberikan modal dalam nominal yang cukup kecil.

"Modal kecil dulu, dapat untung, pelaku nawarin lagi (bisnis katering). Bertahap, modal nambah-nambah terus. Bulan Mei pekan ke berapa, istri saya kasih uang ke dia Rp 14,6 jutaan," ucap Kiki.

Investasi bisnis katering berjalan lancar sampai Agustus. Namun, keuntungan mulai mandek pada September.

Baca juga: Waspada, Ini 9 Ciri-ciri Investasi Bodong

Keuntungan yang seharusnya diperoleh Liana dan Uyuni mulai lama diberikan, bahkan tertunggak.

Saat keduanya ingin berhenti, serta meminta kembali modal dan keuntungan mereka, Siti terus berdalih dengan alasan yang tidak masuk akal.

"Dia alasan terus. Bilangnya yang ngurus katering di BKN lagi ada masalah," tutur Kiki.

Investasi bodong terungkap

Pada 27 November, Kiki beranjak ke Pusat Pengembangan Aparatur Sipil Negara Badan Kepegawaian Negara (Pusbang ASN BKN) di Ciawi, Bogor.

Sebab, anak angkat pelaku adalah staf honorer di sana. Kiki pun bertanya apakah ada bisnis katering milik Siti di sana. Jawabannya nihil.

"Anaknya telepon ibunya, disuruh datang ke sana. Dikonfrontir sama orang BKN, ternyata betul. Pelaku mengakui semuanya fiktif. Tidak ada bisnis katering, hanya akal-akalan dia saja," Kiki berujar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com