JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Sukino mengungkapkan, pihaknya berencana meninggikan tanah di lokasi makam yang terendam banjir.
Rencana yang sudah digadang-gadang sejak Agustus 2023 itu sudah disosialisasikan kepada seluruh keluarga ahli waris yang makamnya terendam banjir sejak beberapa hari terakhir ini.
Rencana tersebut disosialisasikan kepada para keluarga ahli waris sejak Agustus 2023.
Baca juga: Atasi Banjir di TPU Semper Kebanjiran, Sedot Genangan Setiap Hari
“Kami undang (para ahli waris) bahwa ini akan ada pengurukan atau peninggian tanah dan tanahnya itu dari kerukan (proyek) MRT (Mass Rapid Transit), bukan anggaran. Sudah dijelaskan (dalam sosialisasi), jenis tanahnya,” ujar Sukino kepada Kompas.com, Senin (8/1/2024).
“(Maksud MRT itu) ya pengerukan (saat proyek) kereta dalam tanah. Tanahnya itu diambil, dibawa ke sini. Kalau ada tanah nonanggaran, siapa sih yang enggak mau? Kan lumayan, manfaatnya besar buat masyarakat. Kalau anggaran, kan saya ranahnya bukan di situ,” lanjut dia.
Hingga saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola MRT untuk peninggian tanah.
Namun, rencana tersebut belum terealisasi sehingga banjir masih merendam sejumlah makam di TPU Semper.
“Kami juga enggak mau kalau musim hujan, begini lagi. Kami sudah berkoordinasi di antara pimpinan sampai ke Dinas, dari bawah sampai atas, sudah semua. Saya enggak mau berpangku tangan, diam-diam saja. Saya juga berusaha ke sana dan ke sini. Karena ini kan tanggung jawab saya, malu kalau begini lagi,” tutur Kino.
Baca juga: TPU Semper Langganan Banjir Saat Musim Hujan, Ahli Waris Ganti Batu Nisan dengan Patok Bambu
“Cuma, lagi-lagi, kami (masih) menunggu kerukan dari MRT. Sementara ini kan masih banyak ke (TPU) Rorotan. Rorotan kan nanti juga harus sudah jadi 100 persen. Bisa saja untuk umum,” ujar Kino melanjutkan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, lokasi banjir di TPU Semper tepatnya berada di Unit Islam Blok A II.
Oleh karena itu, genangan air menyebabkan makam tidak terlihat, hanya tampak batu nisan.
Rumput hijau di sekitar lokasi banjir tumbuh dengan lebat dan menjulang tinggi.
Sementara itu, beberapa patok dari sebuah bambu dan papan kayu berdiri di atas tanah yang mengalami banjir.
Baca juga: TPU Semper Jakut Terendam Banjir karena Dataran Rendah
Para ahli waris membuat patok tersebut dengan tujuan tetap mengetahui letak makam mendiang saat banjir datang atau ketika hendak berziarah.
Namun, saat Kompas.com menyambangi TPU Semper, tidak terlihat peziarah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.