JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Sukino memastikan bahwa sejumlah kuburan yang terendam banjir di Unit Islam Blok A II bukanlah makam baru.
“Itu enggak ada makam baru (yang terendam banjir), makam lama semua. Rata-rata tahun 90-an,” kata pria yang akrab disapa Kino saat ditemui Kompas.com, Senin (8/1/2024).
Kino menyadari lokasi tersebut merupakan langganan banjir tiap musim hujan tiba.
Selain intensitas curah hujan yang tinggi, penyebab utamanya adalah tanah lebih rendah daripada jalan yang digunakan untuk kendaraan melintas.
Baca juga: Banjir di TPU Semper Disebabkan Tanah Lebih Rendah daripada Jalan
Oleh karena itu, Kino juga memastikan bahwa pihaknya tidak merekomendasikan kepada ahli waris yang hendak memakamkan keluarganya di TPU Semper.
“Kami juga enggak rekomendasikan. Nanti malah timbul masalah baru. Begitu musim penghujan, nanti malah komplain. Kami juga enggak mau. Karena sudah jelas, ini beda dengan yang lain,” ujar Kino.
“Kalau ini kan begitu hujan, langsung terkurung (airnya). Kalau yang lain saat hujan selesai, ya kering atau tidak ada air,” lanjutnya.
Sebagai upaya sementara mengatasi banjir, Sukino memastikan bahwa pihaknya hampir setiap hari menyedot air dengan menggunakan mesin alkon.
“Kalau untuk penanganan kita sendiri, ya disedot setiap hari pakai alkon,” ujar Kino.
Baca juga: Banjir di TPU Semper dan Rencana Peninggian Tanah dari Pengerukan Proyek MRT Jakarta...
Kendati demikian, upaya tersebut terkadang sia-sia karena hujan kembali datang dan lagi-lagi merendam sejumlah makam di Unit Islam Blok A II.
“Yang bikin gondok, siangnya sedot, lalu kering atau enggak ada air. Nanti, malamnya hujan selama dua jam. Nah, terendam lagi itu makam,” kata Kino.
Adapun genangan air menyebabkan makam tidak terlihat dan hanya tampak batu nisan.
Rumput hijau di sekitar lokasi banjir tumbuh dengan lebat.
Sejumlah kambing milik warga setempat berkeliaran di wilayah itu. Hewan herbivora itu memakan rumput dan meminum air yang merendam makam.
Baca juga: TPU Semper Langganan Banjir Saat Musim Hujan, Ahli Waris Ganti Batu Nisan dengan Patok Bambu
Tidak ada satu pun peziarah yang datang saat Kompas.com mengunjungi TPU Semper yang terendam banjir.
Beberapa patok dari sebuah bambu dan papan kayu berdiri di atas tanah yang mengalami banjir.
Patok-patok tersebut sengaja dibuat oleh para ahli waris keluarga dengan tujuan tetap mengetahui titik lokasi makam saat banjir datang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.