Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinsos Tangsel Pastikan Produk Kedaluwarsa Dalam Paket Bansos Belum Digunakan Warga

Kompas.com - 09/01/2024, 17:38 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinsos Tangerang Selatan memastikan sejumlah jenis produk kedaluwarsa di dalam paket bantuan sosial (bansos) belum digunakan warga penerima.

Paket bantuan berupa peralatan mandi dan kebutuhan bayi itu sebelumnya didistribusikan kepada korban banjir di perumahan kawasan Ciputat dan Pamulang, Tangsel, awal Januari 2024.

"Tidak sampai (digunakan oleh masyarakat). Alhamdulillah masyarakat juga saat sebelum menggunakan, melihat masa berlaku produk," ujar Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Tangsel Yasir Arafat saat dihubungi, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Dinsos Tangsel Tarik Paket Bansos Kedaluwarsa yang Sudah Didistribusikan ke Korban Banjir

Yasir mengatakan, warga penerima bansos diduga mengetahui produk kedaluwarsa karena melihat tahun 2020 yang tertulis pada tas paket bantuan.

"Mungkin seperti dalam pikiran, ketika melihat tas tahun 2020 tentu bertanya-tanga dong. Jadi mereka mengecek. Langsung dilaporkan ke RT," ucap Yasir.

Yasir menjelaskan, tahun yang tertulis pada tas paket bansos itu merupakan waktu pengadan. Namun, paket bansos tak disimpan Dinsos Tangsel pada tahun itu.

"Dinsos Tangsel itu tidak menyetok ataupun menyimpan bantuan sosial itu dari tahun 2020, tapi 2022. Kalau tahun itu adalah tahun pengadaan dari Kemensos. Monggo (silakan) ditanyakan ke Kemensos soal itu," ucap Yasir.

Baca juga: Usai Tarik Paket Bansos Kedaluwarsa, Dinsos Tangsel Langsung Sortir Stok di Gudang

Selain itu, Dinsos Tangsel juga mengaku tidak mengecek masa berlaku setiap produk bantuan sebelum didistribusikan kepada warga.

"Kita kan memang tak melakukan pendataan masa berlaku semua produk. Karena memang kita respons cepat. Pada hari itu segera disuruh naikkan barang-barang. Setelah dibawa, dilihat mana yang dibutuhkan, itu nanti kita turunkan," kata Yasir.

Sebelumnya, Dinsos Tangsel memastikan telah menarik paket bansos yang isinya tidak layak dikonsumsi atau kedaluwarsa dari warga.

Paket bantuan berupa peralatan mandi dan kebutuhan bayi itu sebelumnya didistribusikan kepada korban banjir di perumahan Ciputat dan Pamulang, Tangsel pada awal Januari 2024.

"Sudah. Sudah kami tarik paket bantuan yang itu. Sudah kami berikan barang yang baru," ujar Yasir.

Ada sembilan paket bansos yang sebelumnya didistribusikan ke warga di dua perumahan wilayah Tangsel itu.

Kesembilan paket bantuan tersebut diberikan bersamaan dengan sembako untuk para korban banjir.

"Nah di dalam paket sebenarnya ada bedak, minyak telon, dan sampo. Itu yang kami tarik. Tapi bukan hanya itu barangnya. Di dalam itu ada handuk, pakaian pakaian bayi. Kalau ini kan tidak kedaluwarsa," ucap Yasir.

Kini, Dinsos Tangsel sudah memusnahkan sejumlah barang bantuan yang kedaluwarsa itu setelah menariknya dari korban banjir.

Pemusnahan paket kedaluwarsa dilakukan dengan cara menumpahkan seluruh isi barang itu agar tak digunakan.

"Setelah kejadian itu ya tidak ada lagi. Kita juga langsung selektif," ucap Yasir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com