Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Sopir Truk yang Seperti Dirampok Setiap Kali Bertemu Anak "Asmoro" di Jalan

Kompas.com - 12/01/2024, 16:19 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah Tomang, Jakarta Barat, menjadi kawasan yang menakutkan bagi sopir truk kontainer yang melintasi jalan di sana.

Sopir truk bernama Nurhana (38) mengeluh, hampir setiap hari ada sekelompok pria yang disebut dengan istilah anak “Asmoro" meminta uang secara paksa para sopir truk kontainer.

"Truk enggak kuat nanjak (jembatan layang) kalau ada muatan, makanya lewat bawah. Tapi, kalau lewat bawah, ada anak Asmoro yang minta,” keluh Nurhana, kepada Kompas.com di kawasan Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (10/1/2024).

Baca juga: Kena Pungli Anak Asmoro, Sopir Truk Kontainer Bisa Keluarkan Rp 100.000 Sekali Jalan

Menurut Nurhana, anak Asmoro itu kerap muncul saat malam. Tidak main-main, mereka ada yang membawa senjata tajam dan menodong ke para sopir jika tidak memberikan uang sesuai permintaan.

Nurhana bercerita, ruang kemudinya pernah secara paksa dimasuki oleh mereka. Komplotan tersebut berupaya merampas barang berharga.

Beruntung, nyawa dan barang-barangnya tertolong dengan warga setempat yang kebetulan ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Kaca depan truk kontainer juga tidak dipecahkan seperti yang sudah-sudah.

Tak hanya Jakarta

Selain Tomang, wilayah Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang beberapa waktu lalu viral di media sosial pada September 2023 tampaknya juga masih menjadi momok bagi para sopir kontainer meski para pelaku telah ditangkap polisi.

Baca juga: Kegelisahan Sopir Truk Kontainer Saat Antar Jemput Muatan, dari Dipalak di Jalan hingga Bayar Pungli di Pelabuhan

Aktivitas anak Asmoro, kata Nurhana, masih banyak terlihat di Babelan dan itu sangat merugikan para sopir truk kontainer yang sedang mencari nafkah untuk anak dan istri di kampung halaman.

Tak berbeda dengan Nurhana, wilayah Dadap, Kosambi, Tangerang, Banten, juga menjadi hal yang menakutkan bagi seorang sopir kontainer bernama Bagas (28).

"Kalau sudah masuk malam, ibarat kata, duit seember juga habis buat di situ doang. Soalnya, di situ (anak Asmoro) ada di beberapa titik, banyak,” ungkap Bagas.

Nurhana dan Bagas juga mengeluhkan tentang tidak adanya penjagaan dari aparat kepolisian saat malam sehingga anak Asmoro dengan leluasa memalak sopir truk kontainer.

Baca juga: Sopir Truk Kontainer: Siapa Pun yang Jadi Presiden, Tolong Asmoro dan Pungli Diberantas

Seperti dirampok

Tiga pria yang bekerja sebagai sopir truk kontainer, yakni Nurhana, Fahrurozi, dan Bagas mengeluhkan hal sama. Mereka seperti dirampok setiap kali bertemu anak Asmoro.

Besaran pengeluaran uang itu tergantung tujuan. Setiap tujuan, mereka menyebut titik keberadaan anak “asmoro” berbeda-beda. Sekali jalan bisa tembus Rp 100.000.

“Habis Rp 50.000 paling. Itu juga kalau jalur aman. Kalau hari apes, ya habis semua. Sama saja, kan dirampas,” lanjut Bagas.

Meski begitu, mereka memastikan setiap sopir truk kontainer telah menyiapkan uang recehan yang mereka ambil dari uang jalan.

Baca juga: Marak Kecelakaan Libatkan Truk Kontainer di Jakut, Sopir: Banyak yang Tidak Paham Blind Spot

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com