Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 2 Bulan Pembangunan Trotoar di Pamulang Berlangsung, Pedagang Bingung Kenapa Belum Kelar

Kompas.com - 15/01/2024, 15:51 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pembangunan trotoar di Jalan Benda Raya, Pondok Benda, Pamulang, Banten, disebut sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir.

Seorang pedagang bernama Anwar (bukan nama sebenarnya) mengaku bingung karena pembangunan trotoar di depan tokonya tak kunjung rampung.

“Kalau dari awal, sudah berapa bulan ini. (Kalau di depan toko saya sudah) satu atau dua bulan lalu. Enggak tahu kenapa belum kelar,” ujar Anwar saat ditemui Kompas.com di depan tokonya, Senin (15/1/2024).

Baca juga: Pembangunan Trotoar di Pamulang Dikeluhkan Pedagang, Bikin Ruko Tergenang Air

Anwar tidak mengetahui pasti hal apa yang menyebabkan pembangunan pedestrian memakan waktu. Namun, dia menduga hal ini disebabkan para pekerja selalu berpindah-pindah tempat.

Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan membangun trotoar ini bukan hanya di depan toko Anwar.

Menurut pantauan Kompas.com, di sepanjang Jalan Benda Raya terdapat sejumlah titik yang masih dalam proses pembangunan trotoar.

Baca juga: Pedagang Keluhkan Tak Ada Saluran Air Usai Pembangunan Trotoar di Pamulang

Para pekerja bergotong-royong bercucur keringat mengingat matahari sedang terik-teriknya saat mereka bekerja membangun trotoar.

Sejumlah paving block berbentuk hexagon tertata rapi di depan beberapa toko di Jalan Benda Raya.

“Ya mereka kan kerja di sini (depan toko saya), nanti pindah lagi ke titik lain,” ujar Anwar.

Terlepas dari hal tersebut, Anwar mengeluh karena para pekerja tidak membuat saluran air.

Dengan begitu, air kerap tergenang di depan tokonya saat hujan mengguyur wilayah Pamulang.

Baca juga: Marak Pelanggaran APK, Bawaslu Kota Bogor Akui Kekurangan Personel

Hal senada juga disampaikan oleh seorang pedagang bernama Akbar (bukan nama sebenarnya).

Ia juga mengeluhkan trotoar di Jalan Benda Raya yang dibangun tanpa dibuatkan saluran air.

“Ini enggak ada pembuangan airnya, jadinya mengendap. Itu, kalau mobil lewat, beh muncrat sampai ke sini. Apalagi kalau musim hujan kayak begini,” tutur Akbar.

Oleh karena itu, Anwar berharap kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan agar membuat saluran air sehingga air hujan bisa mengalir.

Terlebih, Anwar yang sudah 15 tahun berjualan di Jalan Benda Raya berharap tidak ada proyek lagi di depan rukonya.

Baca juga: Bendera Parpol Semrawut di Jalan Sholeh Iskandar Bogor

“Ya kalau bisa, enggak usah lagi dah ada gali-galian kayak begini. Dari sulu, habis dirapikan, entar digali lagi,” ucap Anwar.

“Wah, sudah enggak kehitung (berapa banyak galian). Kabel apa kek, optik, internet, PLN, sekarang pedestrian,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com