BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam Infrastruktur dan kewilayahan Sofie Linawati menjelaskan anggaran yang dibutuhkan dalam proyek pembangunan infrastruktur dan moda transportasi trem mencapai Rp 1,7 triliun untuk satu koridor.
Pemkot Bogor masih mencari investor karena dana tersebut tidak bisa diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
"Ada beberapa triliun untuk satu koridor kalau enggak salah sampai ke Rp 1,7 triliun itu yang berlaku di tahun 2020. Sehingga memang ini cukup berat akan dikaji oleh APBD," ucap Sofie saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (17/1/2024).
Baca juga: Pemkot Bogor Tunggu Review Studi Kelayakan dari PT KAI Terkait Proyek Trem
Sofie menambahkan rencana koridor I moda transportasi trem akan melalui Terminal Baranangsiang, Jalan Otto Iskandardinata, Juanda, Kapten Muslihat, Nyi Raja Permas, Dewi Sartika, Sawo Jajar, Sudirman, Pajajaran hingga kembali ke Baranangsiang.
Saat ini, Pemkot Bogor juga masih menunggu hasil review studi kelayakan atau feasibility study dari PT KAI.
"Memang tidak mungkin bisa sendiri. Tetapi mungkin bisa menggandeng beberapa investor, jadi saat ini masih pada tahap saling menunggu review dari PT KAI dan juga mencari skema-skema pembangunan karena dengan APBD sepertinya sangat sulit" tutur Sofie.
Baca juga: Butuh Rp 1,7 Triliun untuk Wujudkan Trem di Bogor, Pemkot Masih Cari Investor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.