BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi membangun 10 halte baru berkonsep modern yang menelan anggaran APBD-P tahun 2023 senilai hampir Rp 180 juta untuk satu halte.
Namun, hasil dari pembangunan halte tersebut justru mendapat kritik dari beberapa warga dan dianggap tidak terlalu dibutuhkan.
Nur (27), warga Kota Bekasi, mengkritik halte baru yang berada di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, tepatnya depan Grand Mall Bekasi.
Baca juga: Halte Baru di Bekasi Telan Biaya Rp 180 Juta, Warga: Enggak Worth It
Ia mengatakan, anggaran yang digelontorkan Pemkot Bekasi untuk halte baru itu tidak sepadan dengan hasilnya.
"Enggak worth it, sedih banget dana Rp 180 juta cuma buat halte baru yang kadang enggak terlalu terpakai juga," kata Nur kepada Kompas.com, Kamis (18/1/2024).
Nur menyayangkan dana ratusan juta itu hanya digunakan untuk pembangunan satu halte.
"Mungkin Pemkot emang mau mencanangkan sesuatu yang modern. Tapi logika saja sih, dengan uang (dana) Rp 180 juta cuma jadi satu halte. Masa iya, gitu lho," ucap dia.
Hal senada juga diucapkan Dede (28). Dia mengatakan, empat kursi yang disediakan di halte tidak sepadan dengan anggaran Rp 180 juta.
"Enggak worth it karena dibangun dengan harga segitu tapi bangkunya cuma empat," jelas dia.
Tak hanya itu, Dede juga merasa hasil akhir halte yang dibangun tidak terlihat seperti menelan biaya seratusan juta.
Baca juga: Halte Baru di Bekasi Sebelahan dengan Halte Lama, Warga: Bedanya Kontras
"Menurut saya sih sangat disayangkan ya dengan bujet ratusan juta cuma buat pembuatan halte kayak gitu, kalau enggak salah kan (sebutan) smart halte ya," ujar dia.
Untuk diketahui, halte baru di Jalan Jendral Sudirman berada persis di samping halte lama.
Hal tersebut membuat Nur heran lantaran ada dua halte yang begitu kontras di satu tempat yang sama.
"Kenapa enggak bagusin halte yang lama saja, kenapa (dibangun) harus berdampingan sama halte lama," kata Nur.
Sementara itu, Dede berpendapat halte lama yang banyak coretan vandalisme sangat kontras dengan halte baru.