Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritikan Warga soal Halte Baru di Bekasi Senilai Rp 180 Juta, Sebut Hasilnya Tak Sebanding dengan Anggaran

Kompas.com - 18/01/2024, 19:14 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi membangun 10 halte baru berkonsep modern yang menelan anggaran APBD-P tahun 2023 senilai hampir Rp 180 juta untuk satu halte.

Namun, hasil dari pembangunan halte tersebut justru mendapat kritik dari beberapa warga dan dianggap tidak terlalu dibutuhkan.

Tidak sepadan

Nur (27), warga Kota Bekasi, mengkritik halte baru yang berada di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, tepatnya depan Grand Mall Bekasi.

Baca juga: Halte Baru di Bekasi Telan Biaya Rp 180 Juta, Warga: Enggak Worth It

Ia mengatakan, anggaran yang digelontorkan Pemkot Bekasi untuk halte baru itu tidak sepadan dengan hasilnya.

"Enggak worth it, sedih banget dana Rp 180 juta cuma buat halte baru yang kadang enggak terlalu terpakai juga," kata Nur kepada Kompas.com, Kamis (18/1/2024).

Nur menyayangkan dana ratusan juta itu hanya digunakan untuk pembangunan satu halte.

"Mungkin Pemkot emang mau mencanangkan sesuatu yang modern. Tapi logika saja sih, dengan uang (dana) Rp 180 juta cuma jadi satu halte. Masa iya, gitu lho," ucap dia.

Hal senada juga diucapkan Dede (28). Dia mengatakan, empat kursi yang disediakan di halte tidak sepadan dengan anggaran Rp 180 juta.

"Enggak worth it karena dibangun dengan harga segitu tapi bangkunya cuma empat," jelas dia.

Tak hanya itu, Dede juga merasa hasil akhir halte yang dibangun tidak terlihat seperti menelan biaya seratusan juta.

Baca juga: Halte Baru di Bekasi Sebelahan dengan Halte Lama, Warga: Bedanya Kontras

"Menurut saya sih sangat disayangkan ya dengan bujet ratusan juta cuma buat pembuatan halte kayak gitu, kalau enggak salah kan (sebutan) smart halte ya," ujar dia.

Kontras dengan halte lama

Untuk diketahui, halte baru di Jalan Jendral Sudirman berada persis di samping halte lama.

Hal tersebut membuat Nur heran lantaran ada dua halte yang begitu kontras di satu tempat yang sama.

Penampilan halte baru berkonsep modern yang dibangun Pemerintah Kota Bekasi di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, berada disamping halte lama, Kamis (17/1/2024).KOMPAS.com/FIRDA JANATI Penampilan halte baru berkonsep modern yang dibangun Pemerintah Kota Bekasi di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, berada disamping halte lama, Kamis (17/1/2024).

"Kenapa enggak bagusin halte yang lama saja, kenapa (dibangun) harus berdampingan sama halte lama," kata Nur.

Sementara itu, Dede berpendapat halte lama yang banyak coretan vandalisme sangat kontras dengan halte baru.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com