Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Imlek, Jasa Penukar Uang di Pecinan Glodok Diserbu Pengunjung

Kompas.com - 21/01/2024, 18:10 WIB
Vincentius Mario,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen Imlek sangat erat kaitannya dengan pembagian angpao.

Di Pasar Pecinan Glodok, Jakarta Barat, jasa penukaran uang baru kini mulai marak terlihat, Minggu (21/1/2024).

Mereka menyediakan uang baru cetakan Rp 1000, Rp 2000, Rp 5000, Rp 10.000, Rp 20.000 hingga Rp 50.000.

Para penyedia jasa itu menetapkan tarif 10 persen setiap transaksi penukaran uang.

Baca juga: Kawasan Pecinan Glodok Padat Jelang Imlek, Pengunjung Ada yang Pingsan

"Biasanya 5 persen. Tapi barang (uang) lagi mahal. Dari BI lagi enggak ada keluarkan lagi. Jadi kalau ini sekarang 10 persen," kata Andreas (43), salah satu penyedia jasa penukaran uang.

"Jadi kalau tukar pecahan Rp 10.000 sebanyak Rp 1 juta, total yang harus dibayar itu Rp 1,1 juta," ujar Andreas.

Andreas duduk di trotoar Pecinan Glodok, tepat di pintu gerbang Petak Enam. Dalam waktu 15 menit, Andreas mengaku sudah melayani tiga pengunjung yang hendak menukarkan uang.

Para penyedia jasa tukar uang ini tersebar di beberapa titik di kawasan Pecinan Glodok.

Baca juga: Jelang Imlek, Pengamen Barongsai di Pecinan Glodok Bjsa Raup Rp 200 Ribu Sehari

"Kami enggak sediakan amplop angpao. Jadi hanya murni tukar uang baru. Biasanya mereka mau kasih angpao, ya lebih etis pakai uang baru," ujar Andreas.

Pantauan Kompas.com, selain jasa penukaran uang, kawasan Pecinan Glodok saat ini dipenuhi pedagang yang menjajakan lampion, baju, aneka gantungan, hiasan rumah, lukisan, angpao, kalender hingga lampu kerlap kerlip.

Masuk sedikit ke deretan toko samping trotoar, tampak pedagang menjajakan kue keranjang dan dodol Cina dengan beragam bentuk.

Baca juga: Kawasan Pecinan Glodok Ramai Jelang Imlek: Dagangan Penuhi Trotoar hingga Pengunjung Berhimpitan

Beberapa titik emperan toko Petak Enam saat ini padat pengunjung.

Para pengunjung rela berhimpitan demi menawar dan membeli pernak-pernik khas Imlek demi menyambut hari raya yang jatuh pada 10 Februari 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com