Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Korban Robohnya Tembok SPBU di Tebet: Ibu Jualan dari Pagi hingga Sore, tapi Tidak Tinggal di Sana

Kompas.com - 23/01/2024, 06:54 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Amri (40), putra pasangan suami istri (pasutri) Sumedi Riyanto (80) dan Thio (74), menepis kabar yang menyatakan orangtuanya menetap di warung sebelah tembok SPBU selama tiga tahun terakhir.

“Enggak menetap, kurang benar kalau itu,” ujar dia kepada wartawan saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) robohnya tembok SPBU, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).

Amri menyebut kedua orangtuanya memang terlihat seperti menetap di lapak tersebut.

Baca juga: Cerita Bocah 8 Tahun Terselamatkan Galon dalam Insiden Tembok Roboh di SPBU Tebet

Namun, Sumedi dan Thio sejatinya memang hanya menghabiskan waktu di sana. Sebab, mereka berjualan makanan dari pagi hingga sore hari.

“Ibu saya kan jualan dari pagi sampai sore, jadi sering istirahat di warung, tidur di sana juga, tapi enggak menetap,” tutur dia.

Amri mengatakan, ibunya memiliki kebiasaan untuk menghabiskan waktu di sana. Pasalnya, sejak masih gadis, Thio sudah berjualan di wilayah tersebut.

“Sudah jadi rutinitas kalau buat ibu saya. Dari gadis di sana. Setiap hari mulai siap-siap jualan jam 5 pagi dan tutupnya jam 3 sore atau lebih. Jadi kalau bapak atau ibu saya capek, memang tidur di sana,” imbuh dia.

Baca juga: Sebelum Roboh, Tembok SPBU Tebet yang Timpa Sekeluarga Sudah Miring dan Belum Direnovasi

Diberitakan sebelumnya, salah satu saudara korban bernama Doni (74) menyebut Sumedi dan Thio telah tinggal di dalam warung selama tiga tahun terakhir.

"Mereka tinggal di situ sudah sekitar tiga tahun, di tenda," ungkap dia di lokasi, Minggu (21/1/2024).

Sebagai informasi, empat orang menjadi korban robohnya tembok SPBU di Jalan Tebet Barat Dalam II, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) siang.

Dalam peristiwa ini, tiga orang dinyatakan tewas dan satu orang selamat. Seluruh korban juga diketahui merupakan keluarga besar Amri.

Baca juga: Keseharian Korban Tembok SPBU Tebet, Tidur di Lapak Jualan karena Tak Mampu Ngontrak

Pasangan suami istri yang dinyatakan tewas, Sumedi Riyanto (80) dan Thio (74), merupakan orangtua dari Amri.

Satu korban tewas lainnya adalah, Ani Kusuma Dewi (35), adalah adik kandung Amri.

Sementara, korban yang selamat diketahui merupakan keponakan Amri yang bernama Muhammad Fabian (8).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com