Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lebak Kantin Minta Pemkot Bogor Bangun Posyandu

Kompas.com - 23/01/2024, 11:23 WIB
Ruby Rachmadina,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Warga Lebak Kantin Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor meminta adanya pembangunan posyandu di wilayah mereka.

Ketua RW 05 Lebak Kantin Adang Rahmat mengatakan, kondisi posyandu saat ini dikatakan tidak layak, bahkan tidak bisa digunakan.

“Kami hanya meminta Posyandu itu saja, dua posyandulah di RT 3 sama di RT 2. Karena posyandu di sini itukan madrasah, saat madrasah roboh otomatis posyandunya tidak layak,” ucap Adang saat diwawancarai Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Warga Keluhkan Masalah Kualitas Pendidikan di Lebak Kantin Bogor

Posyandu di wilayah tersebut belum memiliki bangunan sendiri. Untuk aktivitas kegiatan posyandu terpaksa menumpang bangunan taman pendidikan alquran (TPA).

Sebelumnya, satu bangunan dipakai dua fungsi, sehari-hari digunakan anak-anak untuk mengaji dan untuk bulanannya dipakai pelayanan posyandu.

Ketua RT 03 RW 05 Lebak Kantin Erwin Munandar menambahkan, pihaknya meminta pembangunan posyandu dari awal.

Namun, kondisi lahan yang tidak memadai, serta sistem perizinan menjadi kendala pembangunan posyandu.

“Saya meminta pembangunan dari 0 Karena memang tidak layak. Karena haknya ini terbentur integrasi, kemarin pernah hadir ke Kelurahan, Kelurahan enggak bisa ngelanjutin ke (Dinas) Perumkim karena online single submission (OSS), sedangkan menurut saya pribadi inikan bukan hak milik pribadi tujuannya kami ini buat fasum,” terang Erwin.

Baca juga: Tutup Kubangan Terminal Bubulak Pakai Aspal Bekas, Sekda Bogor: Memang Tidak Ada Anggaran

Dengan hadirnya posyandu, warga Lebak Kantin bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang tak terbatas hanya pada pelayanan kesehatan Ibu dan anak.

Bahkan, pelayanan kesehatan di posyandu juga bisa menjangkau kesehatan remaja, dewasa, hingga lansia.

Pembangunan posyandu menjadi prioritas saat ini, mengingat terdapat 19 balita yang perlu dicek kondisi kesehatan dan tumbuh kembangnya setiap bulannya.

“Alhamdulillah dari mulai gizi, anak-anak balita juga karena setiap bulannya ada posyandu rutin, dari lansia, balita di pengurusan sekarang ini yang stunting juga tidak ada,” ungkap Erwin.

Baca juga: Menengok Permukiman Kumuh di Sempur, Tak Jauh dari Istana Bogor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com