JAKARTA, KOMPAS.com - Posyandu Anggur 2 yang berada di wilayah Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, berhasil menuntaskan kasus stunting.
Posyandu tersebut sebelumnya memiliki dua anak yang dinyatakan stunting. Keduanya masuk ke dalam kategori itu lantaran memiliki berat dan tinggi dibawah standar.
“Alhamdulillah, Posyandu Anggur 2 di Kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan, sudah tidak ada kasus stunting,” ujar salah satu kader Posyandu Anggur 2 Yultifeni saat ditemui wartawan, Rabu (24/1/2024).
Baca juga: Posyandu di Jaksel Berhasil Tuntaskan Kasus Stunting, Kader: Tiap Hari Dikasih Susu, Telur, dan Ikan
Yultifeni mengatakan, Posyandu Anggur 2 berhasil menuntaskan kasus stunting berkat program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
“Jadi pas masuk usia 1,5 tahun, dua anak ini kok belum memiliki tinggi dan berat yang cukup. Kami dari posyandu akhirnya langsung bergerak membuat program Pemberian Makanan Tambahan (PMT),” tutur dia.
Program PMT dilakukan dengan menggandeng beberapa pihak, yakni dari Puskesmas Kelurahan Pondok Labu dan Corporate Social Responsibility (CSR).
Kerja sama dilakukan karena PMT membutuhkan dana yang tak sedikit.
“PMT kan dilakukan rutin setiap hari, jangan sampai putus. Pagi, siang, sore. Makanya kami gandeng beberapa pihak supaya bisa meringankan beban kami,” ungkap Yultifeni.
Singkat cerita, PMT yang dilakukan berjalan mulus. Dua anak yang tadinya dinyatakan stunting, berat dan tinggi badannya sudah mulai mencapai standar.
Baca juga: Cerita Yultifeni, Kader yang Hibahkan Kamar dan Halaman Kosnya untuk Tempat Posyandu
“Dalam waktu enam bulan, dua anak ini berhasil mencapai tinggi dan berat badan ideal. Jadi pas usia 2 tahun kami nyatakan lepas dari status stunting,” ucap dia.
Yultifeni mengungkapkan, rahasia Posyandu Anggur 2 berhasil mengentaskan kasus stunting ada di dalam pemilihan menu PMT.
Ia menyebut, PMT yang diberikan kepada dua anak yang dinyatakan stunting harus ada tiga menu wajib, yakni susu, ikan, dan telur.
“Dalam satu hari, harus ada tiga menu itu, telur, ikan, dan susu,” ungkap dia.
Walau begitu, bukan berarti menu olahannya akan sama setiap hari. PMT yang diberikan bakal diolah dengan olahan yang berbeda supaya anak tidak bosan.
“Tiap hari menunya berubah. Yang penting sebenarnya harus ada ikan, karena ini yang menjadi kunci dibalik kenaikan gizi anak,” ujar Yultifeni.
Baca juga: Para Ibu di Pondok Labu Belajar Menu MPASI untuk Cegah Stunting, Diingatkan Beri Ikan pada Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.