Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Depok Tewas Setelah Terjatuh ke Kali Krukut, Polisi: Korban Tak Bisa Berenang

Kompas.com - 25/01/2024, 17:13 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - FS (20), pria yang ditemukan tewas di Kali Krukut, Tanah Baru, Depok, tidak bisa berenang. 

Akibatnya, dia tidak bisa menyelamatkan diri saat terjatuh ke dalam kali. 

"Korban tidak bisa berenang," kata Jupriono kepada Kompas.com, Kamis (25/1/2024).

Petaka yang menimpa FS berawal ketika dirinya emosi lalu meninggalkan rumahnya di Kampung Pitara, Pancoran Mas, Minggu (19/1/2024). 

FS yang memiliki masalah kesehatan mental sedang kambuh pada hari itu. 

Baca juga: Kronologi Pria Tewas Mengapung di Kali Krukut Depok, Lari dari Rumah Saat Sedang Marah-marah

Ayah FS, Rifai mengungkapkan, dia terus mencari keberadaan anaknya di sekitar rumah dan di sepanjang Jalan Pitara Depok.

Akan tetapi, FS tidak dapat ditemukan. Rifai pun melapor ke Polsek Pancoran Mas pada keesokan harinya, Sabtu (20/1/2024).

Satu hari setelah laporan dibuat, FS ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Kali Krukut dekat Grand Residence Depok. FS rupanya terjatuh ke dalam kali itu.

Polisi berhasil mengidentifikasi penemuan mayat adalah FS pada Senin (22/1/2024), setelah pihak keluarga FS menghubungi Polsek Beji.

"Kita buat flyer tentang ciri-ciri mayat, lalu segera dimuat di Instagram Polsek. Di hari Senin, sudah ada orang yang ke sini dan mengaku bahwa itu anaknya," kata Jupriono.

Baca juga: Jasad Pria di Kali Krukut Diperkirakan Sudah Tewas 2 Hari Sebelum Ditemukan

Jupriono menuturkan, cincin batu akik yang dikenakan FS di jari tangannya menjadi faktor penentu atas hasil identifikasi.

"Ciri-ciri yang meyakinkan keluarga korban, yaitu cincin batu putih bening yang ada di jari mayat (antara jari tengah/manis)," tutur Jupriono.

Rifai dan istrinya juga diajak ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Kelapa Dua untuk melihat secara langsung kondisi fisik yang diduga anaknya.

"Kita pastikan dengan mengajak mereka ke RS Polri Bhayangkara. Setelah melihat langsung, yang bersangkutan mengakui dengan jelas bahwa itu anaknya," jelas Jupriono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com