Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Akbar PSI di Kedoya, Pendukung Hujan-hujanan Sambil Berjoget di Tanah Becek

Kompas.com - 27/01/2024, 11:23 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar kampanye akbar di Lapangan Bola Kedoya, Kedoya Selatan, Kebun Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (27/1/2024).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kampanye bertajuk Mawar Melawan itu disertai dengan turunnya hujan yang sangat deras.

Kendati demikian, hujan ini tampaknya tidak menyurutkan semangat pendukung PSI dalam mengikuti kampanye akbar.

Tidak sedikit pendukung PSI yang hujan-hujanan. Mereka mendekat ke bibir panggung dan berjoget mengikuti alunan musik yang diputar melalui pengeras suara.

Baca juga: Sekjen PSI Sebut Jokowi Masih Netral, Belum Eksplisit Dukung Prabowo-Gibran

Mereka ada yang menggunakan jas hujan plastik dan ada juga yang cuek bajunya basah kuyup.

Tanah di Lapangan Bola Kedoya tampak becek, tergenang air keruh berwarna cokelat yang berasal dari hujan.

Beberapa relawan PSI juga ada yang mencari tempat berteduh di pinggir lapangan dengan memanfaatkan baliho.

Bahkan, ada juga yang minta tumpangan berteduh kepada warga setempat.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dalam kesempatan ini mengatakan bahwa hanya pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka yang mau melanjutkan program Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Kampanye di Tangsel Tanpa Spanduk Prabowo, PSI: Kan Sepaket sama Gibran

“Hanya nomor dua yang mau melanjutkan program Pak Jokowi, program BPJS lanjut, program keluarga harapan lanjut, program Kartu Indonesia Sehat, ditambah lansia dan buat anak,” ujar Grace Natalie di atas panggung.

Oleh karena itu, dia meminta relawan PSI untuk merapatkan barisan demi memenangkan Prabowo - Gibran hanya dengan satu putaran.

“Ini tinggal dikit lagi, sekali putaran. Pastikan kita sekali putaran, biar programnya langsung jalan. Karena, kalau dua putaran, harus nunggu lagi, tunggu Juni,” ucap Grace Natalie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com