Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Tawuran, Satpol PP DKI Diminta Gencarkan Patroli Malam Hari

Kompas.com - 30/01/2024, 14:43 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Justin Adrian meminta Satpol PP menggencarkan patroli pada malam hari.

Tujuannya dalam rangka mencegah tawuran yang marak terjadi beberapa waktu terakhir.

“Saya meminta Satpol PP perlu mengadakan jadwal patroli hingga lewat tengah malam,” ujar Justin dalam keterangan resminya, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Disdik DKI Diminta Usut Keterlibatan Pelajar dalam Tawuran di Pasar Rebo dan di Depan Bassura

Menurut Justin, Satpol PP DKI Jakarta perlu memetakan titik rawan untuk menjadi lokasi prioritas patroli.

Dia mencontohkan wilayah Pasar Rebo dan di depan Mal Bassura yang beberapa waktu lalu terjadi tawuran.

“Terutama yang punya historis seperti kejadian di depan Mal Bassura dan Pasar Rebo kemarin,” kata Justin.

Diberitakan sebelumnya, tawuran terjadi di kolong flyover Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (28/1/2024) dini hari sekitar pukul 04.30 WIB.

Baca juga: Seorang Polisi Terkena Lemparan Batu Saat Tawuran Pecah di Depan Mal Basura

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur AKP Lina mengatakan, tawuran di flyover Pasar Rebo melibatkan puluhan remaja. Akibat peristiwa ini, tangan seorang pelaku terkena sabetan senjata tajam.

"Korban berinisial DS mengalami luka pada bagian tangan. Saat ini dalam perawatan di rumah sakit," tutur dia di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin (29/1/2024).

Selain di Pasar Rebo, tawuran juga terjadi beberapa kali di depan Mal Bassura, Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Jakarta Timur. Terakhir kali terjadi pada Minggu antara warga RW 01 dan RW 02 Kelurahan Jatinegara.

Baca juga: Di Balik Terus Pecahnya Tawuran di Depan Mal Bassura, Dipicu Provokasi dan Konflik Menahun

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyebutkan, tawuran itu dipicu oleh adanya lima provokator diduga dari luar wilayah tersebut.

Lima orang itu mengacungkan bambu dan batu sehingga menyulut emosi warga.

"Pemicunya sepele. Lima orang yang disinyalir dari luar daerah sini berjalan dengan kendaraan mengacungkan bambu dan batu," kata Nicolas di lokasi kejadian.

“Nah itu memicu kedua warga untuk melakukan tawuran," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com