JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta diminta untuk mengusut keterlibatan pelajar, dalam aksi tawuran yang terjadi di wilayah Jakarta Timur beberapa waktu terakhir.
Sekretaris Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Justin Adrian menjelaskan, hal ini perlu dilakukan untuk ada atau tidaknya peserta penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang terlibat.
“Sebab sesuai aturan Peraturan Gubernur Nomor 110 Tahun 2021, KJP Plus dapat dicabut jika pelajar ketahuan melakukan tindakan tawuran,” ujar Justin dalam keterangan resminya, Selasa (30/1/2024).
Baca juga: Satu Remaja Tangannya Putus akibat Tawuran di Kolong Fly Over Pasar Rebo
Justin menegaskan, PSI mengutuk keras peristiwa tawuran di kawasan Pasar Rebo dan pusat perbelanjaan Bassura, Jakarta Timur.
Untuk itu, dia juga berharap agar jajaran Satpol PP DKI Jakarta turut mengantisipasi terjadinya tawuran bersama aparat kepolisian.
“Satpol PP itu jangan sering berkantor dari dalam gedung, tapi berkantor dari jalanan. Perbanyak patroli di pasar, jembatan, perlintasan kereta, atau wilayah rawan gangguan ketertiban umum,” kata Justin.
Diberitakan sebelumnya, tawuran terjadi di kolong fly over Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (28/1/2024) dini hari sekitar pukul 04.30 WIB.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur AKP Lina mengatakan, tawuran di flyover Pasar Rebo itu melibatkan puluhan remaja. Akibat peristiwa ini, tangan seorang pelaku terkena sabetan senjata tajam.
"Korban berinisial DS mengalami luka pada bagian tangan. Saat ini dalam perawatan di rumah sakit," tutur dia di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (29/1/2024).
Baca juga: Seorang Polisi Terkena Lemparan Batu Saat Tawuran Pecah di Depan Mal Basura
Selain di Pasar Rebo, tawuran juga terjadi beberapa kali di depan Mal Bassura, Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Jakarta Timur. Salah satunya terjadi pada Minggu (28/1/2024) antara warga RW 01 dan RW 02 Kelurahan Jatinegara.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyebutkan, tawuran itu dipicu oleh adanya lima provokator diduga dari luar wilayah tersebut.
“Lima orang itu mengacungkan bambu dan batu sehingga menyulut emosi warga. Pemicunya sepele. Lima orang yang disinyalir dari luar daerah sini berjalan dengan kendaraan mengacungkan bambu dan batu," kata Nicolas di lokasi kejadian, Minggu (28/1/2024).
“Nah itu memicu kedua warga untuk melakukan tawuran," imbuh dia.
Baca juga: Keluhkan Remaja Sering Tawuran di Jati Pulo, Warga: Tolong Penjagaan Diperketat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.