JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengeklaim mayoritas pengendara di wilayah aglomerasi Jabodetabek, telah mengetahui aturan terkait uji emisi kendaraan.
Namun, masih banyak di antaranya yang belum lolos uji emisi, bahkan belum pernah memeriksakan kendaraannya.
Hal itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan jajarannya bersama lembaga Populix dan Vital Strategies.
“Hal ini terlihat dalam dua riset yang dilakukan terhadap pengguna kendaraan di Jakarta dan wilayah sekitarnya. Riset ini dilakukan Populix dan Vital Strategies,” ujar Asep dalam keterangan resminya, Rabu (31/1/2024).
Baca juga: Pemprov DKI Masih Berkoordinasi dengan Polisi untuk Bisa Terapkan Tilang Uji Emisi
Riset tersebut dilakukan sebanyak dua kali pada periode 18 - 22 September 2023, dan 28 - Desember 2023 sampai 5 Januari 2024.
Dalam riset pertama, terdapat 604 pengendara yang menjadi responden. Sedangkan untuk riset kedua melibatkan 622 responden.
Para responden adalah pengguna motor dan mobil di Ibu Kota, yang berdomisili di Jakarta serta daerah penyangga, yakni Bogor, Depok, Tangerang hingga Bekasi.
“Hasil survei ini mencatat bahwa 47 persen responden menyatakan cukup mengetahui tentang uji emisi. Sementara 20 persen lainnya bahkan telah mencari informasi lebih mendalam terkait prosedur dan pentingnya uji emisi,” kata Asep.
Sementara itu, Senior Country Coordinator Vital Strategies Chintya Imelda Maidir mengungkapkan, sampai saat ini masih ada masyarakat yang belum menguji emisi kendaraannya.
Baca juga: Pemprov DKI Kaji Lokasi yang Akan Jadi Kawasan Rendah Emisi Tahun Ini
“Dalam survei yang dilakukan Vital Strategies dan Populix, terdapat sekitar 48 persen pengguna kendaran belum pernah melakukan uji sama sekali,” kata Imelda.
Imelda memaparkan, terdapat beragam alasan pengendara di Jabodetabek belum melakukan uji emisi. Di antaranya adalah permasalahan biaya pengecekan dan kurangnya informasi soal proses uji emisi.
“Riset juga menemukan kepatuhan atas uji emisi juga dipengaruhi oleh sedikitnya lokasi uji emisi, terutama bagi pengguna kendaraan yang berasal dari Bodetabek,” kata Imelda.
“Kemudian tidak seragamnya biaya uji emisi dan kebingungan mereka menemukan tempat uji emisi resmi,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.