Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Pasok Bahan Bakar Alternatif dari Sampah ke 2 Perusahaan Semen

Kompas.com - 31/01/2024, 19:13 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta bekerja sama dengan offtaker industri semen terkait pemanfaatan bahan bakar alternatif dari olahan sampah di TPST Bantar Gebang, Bekasi.

Lewat kerja sama ini, Dinas LH DKI Jakarta secara resmi akan rutin memasok bahan bakar alternatif hasil olahan sampah di fasilitas refuse derived fuel (RDF) plant milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Kerja sama melalui Badan Layanan Umum Daerah Unit Pengelola Sampah Terpadu (BLUD UPST) ini merupakan tindak lanjut dari uji coba pemanfaatan pengolahan sampah menjadi menjadi energi alternatif RDF,” ujar Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto melalui pesan singkat, Rabu (31/1/2024).

Baca juga: Heru Budi Resmikan RDF Plant Skala Kecamatan di Ciracas

Menurut Asep, terdapat dua perusahaan yang secara resmi akan memanfaatkan RDF, yakni PT Indocement dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk atau SBI.

Kedua perusahaan ini telah menguji coba bahan bakar hasil olahan sampah di TPST Bantar Gebang selama beberapa bulan, sejak Juni 2023.

“Kerja sama ini merupakan langkah maju Dinas LH DKI dalam upaya penanganan sampah,” kata Asep.

Direktur PT Indocement Hasan Imer mengatakan, kerja sama ini membuat perusahaannya dapat lebih memaksimalkan penggunaan RDF dalam proses produksi.

“Kerja sama ini bukan hanya kesepakatan bisnis, tapi sebagai komitmen bersama untuk mengurangi sampah,” kata Imer.

Baca juga: Heru Budi Tegaskan RDF Plant Rorotan Mulai Dibangun 2024

Sementara itu, Direktur Manufacturing PT SBI Soni Asrul Sani mengatakan, RDF hasil olahan sampah ini mampu menggantikan bahan bakar yang selama ini digunakan perusahaannya.

“Bahan bakar alternatif seperti RDF bisa menggantikan bahan bakar utama yang selama ini digunakan. Ini merupakan salah satu bentuk realisasi program transisi energi dari hasil pengolahan sampah,” ungkap Soni.

Diberitakan sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, harga RDF hasil olahan sampah di TPST Bantar Gebang dijual seharga 24 dollar AS atau setara Rp 360.000 per ton.

"Kami ada batas 24 dollar AS. Paling rendah segitu, enggak boleh lebih rendah lagi harganya," ujar Heru di TPST Bantar Gebang, Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Pemprov DKI Minta Masyarakat Rekam dan Laporkan Orang yang Buang Sampah Sembarangan

Sementara ini, RDF plant di TPST Bantargebang mampu memproduksi 700 ton bahan bakar alternatif hasil pemilahan sampah per hari.

Jumlah itu masih jauh dari kebutuhan PT Indocement dan SBI.

"Teman PT Indocement dan PT SBI itu membutuhkan per hari itu 2.500 ton. Kami baru mampu 700 ton per hari," kata Heru.

Pendapatan dari hasil penjualan tersebut bakal dimanfaatkan untuk menambah dan merawat peralatan produksi RDF plant di TPST Bantar Gebang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com