Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Fahira Idris Dorong Kepulauan Seribu Jadi Sentra Produksi Ikan Kerapu Nasional

Kompas.com - 01/02/2024, 10:02 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Bukan cuma wisata bahari, Kepulauan Seribu memiliki potensi ekonomi yang besar dalam perikanan yang digerakkan oleh nelayan. Selain perikanan tangkap, Kepulauan Seribu punya potensi besar dalam budidaya ikan kerapu.

Oleh karena itu, perlu ada program berkelanjutan yang memperhatikan kelestarian dan lingkungan hidup. Hal ini untuk memastikan potensi besar budidaya ikan kerapu menjadi tulang punggung ekonomi yang mampu menyejahterakan semua nelayan di Kepulauan Seribu.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Fahira Idris mengungkapkan, ikan kerapu yang banyak terdapat di daerah perairan Kepulauan Seribu bernilai ekonomi tinggi.

"Ikan kerapu sangat layak untuk menjadi pilihan utama nelayan di Kepulauan Seribu," kata Fahira Idris saat bertemu nelayan di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Jakarta (30/1/2024).

Ia bertemu nelayan di sela-sela kunjungan kerja DPD RI dalam rangka pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Baca juga: Urban Farming Disebut Jadi Solusi Kemandirian Pangan, Fahira Idris: Harus Terus Didorong

Meski bernilai ekonomi tinggi, kata Fahira Idris, Ikan kerapu memiliki pembibitan dan pembiakan yang praktis, Ikan ini juga dapat dipanen setelah 5-6 bulan masa budidaya.

Untuk itu, Fahira Idris menyatakan, membudiyakan ikan kerapu menjadikan solusi efektif peningkatan kesejahteraan nelayan, profesi yang menjadi mata pencaharian utama warga Kepulauan Seribu.

Ia pun ingin menjadikan Kepulauan Seribu sebagai sentra produksi ikan kerapu nasional dengan nelayan menjadi penggerak utamanya. Hal ini harus menjadi fokus kita bersama.

"Saya mendorong berbagai program pemberdayaan nelayan terutama budidaya ikan kerapu menjadi prioritas dengan memperluas lahan budidaya, menyediakan jaring dan benih, pelatihan, pendampingan, dan inovasi serta teknologi," ujar Fahira Idris.

"Selain itu, program bantuan modal bagi nelayan untuk berwirausaha budidaya ikan kerapu harus semakin ditingkatkan dan diperluas,” ujar Fahira Idris dalam siaran persnya, Kamis (1/2/2023).

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris dalam sebuah kesempatan.DOK. Humas Tim Kampanye Fahira Idris Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris dalam sebuah kesempatan.

Menurut Fahira Idris, beberapa kendala dalam pembudidayaan ikan kerapu di Kepulauan Seribu harus dicarikan solusinya agar dapat terus berkembang pesat. Adapun beberapa kendala yang saat ini dihadapi, seperti  keterbatasan lokasi budidaya yang sesuai dan dampaknya terhadap lingkungan.

"Sudah saatnya para pemangku kepentingan terkait baik di pusat maupun di DKI Jakarta melakukan inovasi budidaya ikan kerapu mulai dari teknologi, manajemen, dan keberlanjutan untuk menjamin efisiensi produksi, kualitas produk, dan keberlanjutan lingkungan," kata Fahira Idris.

Fahira Idris mengatakan, bukan suatu hal yang mustahil jika budidaya ikan kerapu di Kepulauan Seribu bias menjelma menjadi industri, seperti budidaya ikan salmon di Norwegia. 

Ia mengatakan, saat ini, budidaya ikan salmon di Norwegia telah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Baca juga: Fahira Idris Paparkan 9 Program untuk Buat Pembangunan di Kepulauan Seribu Setara Jakarta

“Ekspor salmon Norwegia yang merupakan hasil budidaya (dan) saat ini menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi negara tersebut, bahkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang mulai dari nelayan hingga petani pakan ikan," kata Fahira Idris.

"Jika kita fokus kepada inovasi dan pengembangan pasar, bukan tidak mungkin Kepulauan Seribu menjadi salah satu penghasil ikan kerapu terbesar bagi pasar dunia,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com