BOGOR, KOMPAS.com - Beberapa pengendara sepeda motor melawan arus lewat trotoar Jalan Ir H Djuanda, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Mereka nekat melanggar aturan karena terlalu jauh untuk memutar balik.
Warga sekitar bernama Dom (43) menuturkan, kebanyakan pengendara melawan arus lewat trotoar untuk memotong jalan menuju Simpang BTM.
Baca juga: Motor Rampas Hak Pejalan Kaki di Trotoar Djuanda Bogor, Warga: Enggak Punya Malu!
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor memberlakukan sistem satu arah di Jalan Djuanda.
Jika tidak memotong jalan dengan melawan arus, pengendara harus melewati Istana Bogor kemudian berbelok ke Jalan Otto Iskandardinata (Otista) untuk menuju Simpang BTM.
Para pengendara merasa jalur itu terlalu jauh.
“Ini kan satu jalur, dia pengin melintas jalan yang lebih dekat,” ucap Dom saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (31/1/2024).
Diakui Dom, pengendara yang lawan arah sering terjadi pada pagi dan sore hari di jam berangkat dan pulang kantor.
Baca juga: Warga Keluhkan Pengendara Motor Lawan Arus di Jalur Sepeda dan Trotoar Jalan Djuanda Bogor
“Kejadiannya setiap hari, setiap saat, bahkan setiap detik. Apalagi kalau pagi sama sore pas pulang kerja,” ujarnya.
Warga bernama Wawan (52) menilai, pengguna kendaraan bermotor yang menggunakan trotoar sebagai "jalur cepat" sangat membahayakan pengguna jalan, khususnya pejalan kaki.
“Ini kan di depan mobil dan motor lewat juga, kalau dia melintas ini (trotoar) bisa nabrak, nabrak kendaraan iya, nabrak orang yang lagi jalan juga iya,” kata Wawan.
Wawan menilai, pengendara sepeda motor kerap tidak sabar dan menghalalkan beragam cara untuk bisa cepat sampai lokasi tujuan.
Padahal, orang lain yang menggunakan jalan bisa saja kena imbas dan jadi kurang nyaman.
“Emang dia doang yang buru-buru, semua orang juga. Motor naik trotoar gitu kan bikin yang jalan kaki enggak nyaman, takut kecelakaan,” ungkap Wawan.
Pejalan kaki bernama Irma (37) merasa haknya tergusur oleh pengendara yang menggunakan trotoar.
Padahal, sudah ada jalan yang diperuntukan bagi masing-masing.
“Motor kan punya jalan sendiri ya, gede banget lagi. Ini masih aja harus ngambil jalan pejalan kaki. Heran saya mah,” ujar Irma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.