JAKARTA, KOMPAS.com - Lima unit motor dicuri komplotan maling di wilayah Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, setidaknya dalam waktu 24 jam.
Kasus pertama terjadi pada penghuni rumah kos di Jalan Warakas IV gang 17 RT 04 RW 014, Tanjung Priok, Jakarta Utara, bernama Rika (22), Minggu (4/2/2024) dini hari.
Akibat pencurian Honda Beat Silver keluaran 2023 miliknya, Rika mengaku mengalami kerugian hingga Rp 20 juta.
Baca juga: Motor Hilang Dicuri Maling di Warakas, Korban: Padahal Sudah Kunci Stang dan Cakram
Tak berselang lama, empat unit motor keluarga Sarkawi yang terparkir di halaman rumah, Jalan Warakas 7 RT 011 RW 06, hilang pada Senin (5/2/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.
Empat motor itu terdiri dari dua Yamaha Nmax, satu Honda Scoopy, dan satu Yamaha Lexy. Kerugian keluarga Sarkawi ditaksir mencapai Rp 100 juta.
Komplotan pencuri sepeda motor rumah kos yang dihuni Rika melelehkan gembok pagar untuk melancarkan aksinya.
Ara (23), penjaga kos, mengatakan, komplotan pencuri sempat melelehkan gembok pagar rumah kos yang terbuat dari besi.
Setelahnya, para pelaku yang terdiri dari tiga pria itu masuk dan menggasak satu unit Honda Beat Silver milik Rika.
"Itu digembok. Gemboknya dibuat meleleh. Sebelumnya terlihat hancur, meleleh. Hancur kayak meleleh, ada bekas lelehan besinya," kata Ara, Selasa (6/2/2024).
Amel (26), salah satu korban pencurian motor di rumah keluarga Sarkawi menyebutkan, sebelum kejadian, pagar rumahnya masih tergembok.
"Posisi pintu tergembok, tapi setelah kejadian enggak ada gemboknya, gemboknya dibawa. Pas jam 05.00, tukang nasi uduk bilang, 'Kok pintu pagar melongo'," tutur Amel.
Komplotan pencuri beberapa unit motor di Warakas beraksi pada waktu dini hari. Kedua peristiwa terjadi sekitar pukul 03.00 WIB-04.00 WIB dini hari.
Rika mengaku baru pulang ke kamar kosnya sekitar pukul 03.00 WIB Minggu dini hari. Ara saat itu diketahui terbangun karena hendak buang air besar (BAB).
Baca juga: Polisi Ringkus Dua Begal yang Rampas Motor dan Lukai Lansia di Bekasi
Dari dalam kamar mandi, Ara tiba-tiba mendengar suara berisik di pagar rumah kos. Ara buru-buru keluar, lalu melihat ayahnya lari sambil berteriak "maling".