Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas SDA Harap Warga Bantaran Kali Sarua Bersedia Hibahkan Tanahnya untuk Bikin Turap

Kompas.com - 07/02/2024, 13:41 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang tinggal di bantaran Kali Sarua, Pejaten Barat, Jakarta Selatan, diharapkan mau menghibahkan sedikit lahannya untuk pembuatan turap.

“Kalau kami perbaiki tanggulnya (turap), kami meminta lahan minimal 1,5 meter untuk dihibahkan ke kita,” ujar Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan Junjung kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).

Junjung menyebut Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan tak berencana untuk menggusur permukiman warga yang ada di bantaran kali.

Khusus tanah selebar 1,5 meter yang diminta pihaknya yang kelak dibangun untuk turap, permintaan hanya ditujukan kepada warga yang masih memiliki ruang kosong.

Baca juga: Dinas SDA: Pengerukan Kali Sarua Berlangsung Sepanjang 1,2 Kilometer

“Kalau saya lihat, kanan dan kiri kali banyak bangunan kan, jadi lebar kali tak seragam. Makanya hanya warga yang ada lahan kosong saja,” tutur dia.

Walau demikian, Junjung mengeklaim, sudah ada warga yang bersedia sebagian lahannya dimanfaatkan untuk pembangunan turap.

Ia berharap langkah ini membuat warga lainnya tergerak dan bersedia menghibahkan sebagian lahannya.

"Sudah ada warga sebagian (yanh hibahkan tanah). Mungkin warga belum lihat hasilnya, karena biasanya kalau kami kerja, pas sudah ada hasilnya ternhata baik dan bagus, warga kadang baru minta, baru pada mau dihibahin," ucap dia.

Di lain sisi, Junjung mengungkap, tak sedikit rumah warga yang pondasinya dibangun di atas turap milik Suku Dinas SDA Jakarta Selatan.

Baca juga: Banyak Rumah Berdiri di Bantaran Kali Sarua Jaksel, Normalisasi Tak Maksimal

Ia menyebut, kondisi itu sebenarnya sangat berbahaya, tetapi sampai saat ini belum ada rencana untuk meminta pemilik memundurkan bangunannya.

“Sempat saya lihat ada rumah yang pondasinya di atas turap milik kami. Kami juga ngeri itu. Kami belum ada rencana soal bongkar-membongkar, kami tunggu kesediaan warga. Karena kalau dibongkar memberikan dampak sosial yang bisa merembet kemana-mana,” imbuh dia.

Sebagai informasi, normalisasi Kali Sarua telah dilakukan sejak pekan lalu, Rabu (31/1/2024).

Normalisasi yang dilakukan sepanjang 1,2 kilometer harus dilakukan karena endapan lumpur membuat kedalaman kali begitu dangkal.

Kini kedalaman kali bahkan hanya berada di angka 30 cm.

Akibatnya, setiap hujan deras datang, tak sedikit rumah warga yang tergenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com