TANGERANG, KOMPAS.com - Kebocoran pipa gas amonia pabrik es PT Danesja di Kelurahan Koang Jaya, Karawaci, Kota Tangerang, pada Selasa (6/2/2024) berdampak masif.
Sebagian besar warga yang tinggal di sana geram dan meminta pabrik es di kawasan ini pindah atau ditutup, imbas kebocoran gas amonia.
Pasalnya, kebocoran gas tersebut berdampak ke permukiman warga di sekitarnya. Banyak masyarakat menghirup gas amonia berlebihan saat terjadi kebocoran.
Baca juga: Pabrik Es di Karawaci yang Gas Amonianya Bocor Disebut Sudah Beroperasi 32 Tahun
Diketahui, gas amonia di pabrik tersebut bocor pada Selasa sekitar pukul 02.45 WIB.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, gas amonia bocor karena salah satu pipa gas terlepas.
"Tempat pembuatan es menggunakan salah satunya gas amonia untuk pendingin, saat proses itu pipanya ada yang terlepas," ujar Zain saat dikonfirmasi.
Sebanyak 200 warga dievakuasi imbas kebocoran gas amonia di PT Danesa. Pasalnya pada saat kejadian, baunya menyengat, terutama sekitar lokasi.
Zain menuturkan, petugas pemadam kebakaran (damkar) menyiram lokasi kejadian untuk mengurangi bau yang menyengat.
Baca juga: Warga Cium Bau Gas Amonia dari Pabrik Es di Karawaci Sebelum Pipa Bocor
Sementara itu, puluhan orang sempat dilarikan ke rumah sakit saat terjadi kebocoran gas amonia di pabrik es.
Terkini, sebanyak 52 warga yang dibawa ke rumah sakit akibat kebocoran pipa gas amonia di PT Danesja, Koang Jaya telah dipulangkan.
"Terakhir sampai jam 15.00 WIB kemarin 52 (korban). Dan semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Maryono Hasan, Rabu (7/2/2024).
"Kawasan (pabrik) sudah disteril oleh pihak kepolisian," kata Maryono.
Saat kebocoran terjadi, diketahui para pekerja tengah membuat es balok. Seketika, terjadi ledakan di dalam pabrik.
"Tiba-tiba terjadi ledakan dan bau yang menyesakkan napas dan perih mata," kata Maryono.
Baca juga: Gas Amonia Bocor dari Pabrik Es di Karawaci, Warga: Lebih Baik Ditutup Atau Pindah, Saya Trauma!
Maryono menyebut, total ada 45 karyawan dan warga sekitar yang dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami sesak napas dan perih di mata.