Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Ini Tak Sengaja Terlalu Dalam Celupkan Jari Kelingking ke Tinta Usai "Nyoblos"

Kompas.com - 14/02/2024, 13:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang lansia tidak sengaja mencelupkan jarinya terlalu dalam ke tinta usai mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS).

Ia pun sempat meminta kain ke petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk menyeka tinta yang melumuri jari kelingkingnya itu.

Momen itu terjadi di TPS 69, RT 10, RW 08, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (14/2/2024) pagi.

Baca juga: Melihat Suasana Pencoblosan di Rutan Salemba, TPS Dibuat di Tengah Bilik-bilik Penjara

Pengamatan Kompas.com, lansia yang akrab disapa Pak Rajiyo ini awalnya tak mengalami kendala saat mencoblos surat suara.

Usai memasukkan surat suara ke kotaknya masing-masing, ia berjalan menuju petugas yang memegang botol berisi tinta pemilu, kemudian mencelupkan jari kelingking ke dalamnya.

Celupan pertama, jarinya tidak menyentuh tinta. Oleh sebab itu, ia mengulanginya kembali dengan mencelupkan jarinya lebih dalam.

Rupanya, celupan kedua itu membuat lebih dari separuh jari kelingkingnya dilumuri tinta berwarna biru.

"Waaah, enggak ada lap apa nih?" kata dia setengah berteriak.

Ia juga sibuk mengusap jari kelingkingnya yang sudah berubah warna ke salah satu sisi dinding.

Baca juga: Pencoblosan Terlambat karena Hujan, TPS Rusun Cilincing Masih Penuh Antrean Pemilih hingga Siang

Momen itu membuat para calon pemilih yang sedang menunggu waktu pencoblosan tersenyum.

Ketua KPPS yang menyadari peristiwa itu kemudian mengambil mikrofon dan mengumumkan kepada calon pemilih bahwa pihaknya tidak menyediakan lap atau kain untuk menyeka tinta pemilu.

Ia sekaligus mengingatkan bahwa tinta pemilu yang menempel di jari merupakan tanda bahwa warga tersebut telah menggunakan hak suaranya. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan dihapus.

Setelah menerima informasi itu, Rajiyo pun hanya bisa pasrah. Ia mengenakan jaket yang ditinggal di kursi, kemudian berjalan pulang tetap dengan senyum ke tetangga-tetangganya.

Suasana pemungutan suara di TPS 69 sendiri berlangsung kondusif, meski terjadi hujan intensitas ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com