Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota KPPS Kampung Akuarium Kompak Pakai Baju Hitam, Tanda Berduka karena Politik Belum Netral

Kompas.com - 14/02/2024, 14:53 WIB
Firda Janati,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di TPS 035 di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara sengaja mengenakan baju hitam untuk menandakan kondisi politik di Tanah Air.

Ketua RT 012 Penjaringan Topaz Juanda yang juga ikut sebagai anggota KPPS mengatakan, hitam sebagai penanda politik di Indonesia masih belum netral.

"Kompak seragam hitam yang menandakan politik itu masih sedih menurut kami. Semacam berduka secara politik kok begini, enggak ada netralitas," ujar Topaz saat ditemui di lokasi, Rabu (14/2/2024).

Baca juga: TPS 22 Petojo Selatan Mulai Perhitungan Suara, Ada 253 Surat Suara yang Tak Terpakai

Topaz menuturkan, perjuangan warga Kampung Akuarium masih panjang meski kini sudah tersedianya rumah bagi mereka.

"Kalau menurut saya perjuangan kami masih panjang, belum cukup sampai di sini. Walaupun sudah terbangun tapi masih harus berjuang untuk Indonesia," kata dia.

Karena itu, anggota KPPS sengaja berpakaian hitam. Bahkan, meja petugas pun didesain dengan tirai berwarna hitam.

"Kami berpakaian hitam, meja kami hitam, itu menandakan politik di Indonesia masih sedih," kata dia.

Baca juga: Kampanye di GOR Ciracas, Anies Singgung Penggusuran Kampung Akuarium

Topaz dan warga Kampung Akuarium berharap, apa yang mereka rasakan lima tahun lalu, yakni pembangunan rumah dapat juga dirasakan masyarakat di wilayah lainnya.

"Harapannya apa yang sudah terjadi di Jakarta lima tahun lalu itu terealisasi untuk Indonesia, jadi pola kolaborasi itu dari bawah sampai ke atas dan juga atas ke bawah," kata dia.

Adapun, di Kampung Akuarium ini terdapat satu TPS.

Satu petugas Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan Penjaringan juga berada di lokasi untuk mengawal jalannya pencoblosan.

Dari salinan daftar pemilih tetap (DPT) yang ada di papan informasi, ada sekitar 273 jumlah pemilih dengan rincian 152 laki-laki dan 122 perempuan yang termasuk wilayah RT 012 RW 004.

Kampung Akuarium dulunya digusur oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.


Di era kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI setelah Ahok, Pemprov DKI dan warga Kampung Akuarium sepakat membangun selter di lahan bekas gusuran pada 2018.

Pemprov DKI akhirnya membangun kembali Kampung Akuarium. Pembangunan itu ditandai dengan peletakan batu pertama pada 17 Agustus 2020.

Baca juga: Warga Kampung Akuarium Peringati 6 Tahun Penggusuran dengan Doa Bersama

Halaman:


Terkini Lainnya

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com