JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di TPS 035 di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara sengaja mengenakan baju hitam untuk menandakan kondisi politik di Tanah Air.
Ketua RT 012 Penjaringan Topaz Juanda yang juga ikut sebagai anggota KPPS mengatakan, hitam sebagai penanda politik di Indonesia masih belum netral.
"Kompak seragam hitam yang menandakan politik itu masih sedih menurut kami. Semacam berduka secara politik kok begini, enggak ada netralitas," ujar Topaz saat ditemui di lokasi, Rabu (14/2/2024).
Baca juga: TPS 22 Petojo Selatan Mulai Perhitungan Suara, Ada 253 Surat Suara yang Tak Terpakai
Topaz menuturkan, perjuangan warga Kampung Akuarium masih panjang meski kini sudah tersedianya rumah bagi mereka.
"Kalau menurut saya perjuangan kami masih panjang, belum cukup sampai di sini. Walaupun sudah terbangun tapi masih harus berjuang untuk Indonesia," kata dia.
Karena itu, anggota KPPS sengaja berpakaian hitam. Bahkan, meja petugas pun didesain dengan tirai berwarna hitam.
"Kami berpakaian hitam, meja kami hitam, itu menandakan politik di Indonesia masih sedih," kata dia.
Baca juga: Kampanye di GOR Ciracas, Anies Singgung Penggusuran Kampung Akuarium
Topaz dan warga Kampung Akuarium berharap, apa yang mereka rasakan lima tahun lalu, yakni pembangunan rumah dapat juga dirasakan masyarakat di wilayah lainnya.
"Harapannya apa yang sudah terjadi di Jakarta lima tahun lalu itu terealisasi untuk Indonesia, jadi pola kolaborasi itu dari bawah sampai ke atas dan juga atas ke bawah," kata dia.
Adapun, di Kampung Akuarium ini terdapat satu TPS.
Satu petugas Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan Penjaringan juga berada di lokasi untuk mengawal jalannya pencoblosan.
Dari salinan daftar pemilih tetap (DPT) yang ada di papan informasi, ada sekitar 273 jumlah pemilih dengan rincian 152 laki-laki dan 122 perempuan yang termasuk wilayah RT 012 RW 004.
Kampung Akuarium dulunya digusur oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Di era kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI setelah Ahok, Pemprov DKI dan warga Kampung Akuarium sepakat membangun selter di lahan bekas gusuran pada 2018.
Pemprov DKI akhirnya membangun kembali Kampung Akuarium. Pembangunan itu ditandai dengan peletakan batu pertama pada 17 Agustus 2020.
Baca juga: Warga Kampung Akuarium Peringati 6 Tahun Penggusuran dengan Doa Bersama