JAKARTA, KOMPAS.com - Perolehan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di TPS 026, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, dalam aplikasi Sirekap KPU sudah direvisi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memasukkan angka sesuai hasil penghitungan suara di TPS 026 Joglo.
Kompas.com telah mengecek langsung perolehan suara Prabowo-Gibran di TPS tersebut melalui situs web pemilu2024.kpu.go.id pada Jumat (16/2/2024) siang.
Laman tersebut menunjukkan, perolehan suara Prabowo-Gibran sudah direvisi menjadi 80 suara.
Baca juga: Aplikasi Sirekap KPU Diduga Eror, Suara Prabowo-Gibran Menggelembung di TPS 026 Kembangan
Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin memperoleh 95 suara, disusul pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud dengan perolehan 22 suara.
Perolehan suara ketiga pasangan calon tersebut sesuai dengan data pada Formulir C1 hasil penghitungan suara di TPS 026 Joglo, yang juga diunggah di Sirekap.
Diketahui, perolehan suara Prabowo-Gibran di TPS tersebut sebelumnya menggelembung menjadi 720. Padahal, di formulir C1 hasil penghitungan di TPS, Prabowo-Gibran memperoleh 80 suara.
Rizka (24), anggota KPPS di TPS 026 yang mengunggah hasil perolehan suara ke Sirekap, menyayangkan aplikasi Sirekap yang eror.
Baca juga: Terkendala Unggah Hasil Pemilu, KPPS Kembangan Sebut Sirekap Sempat Error
Ia menuturkan, penggunaan aplikasi Sirekap memang membantu penyelenggaraan pesta demokrasi 2024.
Namun, sistem yang digunakan Sirekap masih berantakan sehingga menyebabkan penggelembungan suara.
"Sangat disayangkan aja sistem begini. Sebenarnya sudah bagus menurut gue karena masyarakat pun bisa langsung lihat hasil dari perhitungan," kata Rizka saat dihubungi Kompas.com.
Kata Rizka, hal ini sangat merugikan banyak pihak.
"Kalau ternyata kejadiannya seperti ini, menurut gue jadi merugikan banyak pihak dari masing-masing paslon, anggota KPPS-nya yang pasti ada aja dapat fitnah," kata dia.
Ia juga khawatir hal ini terjadi di daerah pelosok yang mungkin belum melek teknologi.
"Di daerah perkotaan aja seperti ini, gimana terjadi di pelosok-pelosok terjadi hal serupa, kasihan mereka," ucap Rizka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.