Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitia KPPS Begadang Hitung Perolehan Suara, Tagihan Kopi sampai Rp 200.000

Kompas.com - 16/02/2024, 16:12 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 50 RW 04 Petamburan, Firmansyah (40), harus membayar tagihan kopi di warung hingga Rp 200.000 imbas begadang hitung surat suara.

"Awalnya pesan saja dulu kan kopi ke warung, tahu-tahu pas mau bayar tagihannya Rp 200.000," kata Firmansyah kepada Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

Firmansyah mengaku kaget karena tagihan yang harus dibayarnya jadi melebihi anggaran. Padahal, harga segelas kopi hanya Rp 4.000.

"Kan segelas Rp 4.000, berarti ya sekitar 50 gelas yang kami beli dan harus saya bayar," ungkap Firmansyah.

Baca juga: Ketua KPPS: Sudah 4 Kali Jadi Panitia KPPS, Sirekap Paling Bikin Capek

Firmansyah mengaku hanya bisa geleng-geleng dan tertawa karena timnya kalap membeli kopi demi menahan kantuk.

"Saya tuh minum kopi kayaknya sampai 6-8 gelas deh, terus yang beli kopi tuh cuma berlima sama saya. Berarti rata-rata kami minum tuh hingga 10 gelas sampai subuh kemarin," jelas Firmansyah.

"Tapi kopi ini memang elemen penting pas hitung suara kemarin. Lumayan ngaruh minum pas dini hari, saya tiap 2-3 jam sekali kayaknya refil," imbuhnya.

Saat ditanya Kompas.com soal anggaran kopi, Firmansyah bercerita bahwa kelompok TPS 50 RW 04 Petamburan awalnya berniat menugaskan seorang petugas seduh kopi untuk panitia yang bertugas.

Baca juga: Pantau Quick Count, Warga Petamburan: Hasil TPS Bikin Senang, Lihat TV Jadi Lemas

Akan tetapi, karena sibuknya eksekusi pemungutan dan penghitungan suara yang membutuhkan banyak personel, mengakibatkan tidak ada petugas tersisa.

"Karena ternyata saat hari H kami terpaksa pindah lokasi TPS, terus sibuk mengurusi Sirekap, jadi kita terima beres di warung. Eh tahunya tagihan 'meledak'," tutur Firmansyah.

Sebagai informasi, lokasi TPS 50 RW 04 Kelurahan Petamburan Jakarta yang semula digelar di pertigaan Gang Paksi mendadak dipindahkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1908 akibat hujan deras yang memuat rembes atap terpal.

Tidak hanya itu, pelaksanaan pemungutan suara di TPS 50 juga terpaksa digabung dengan TPS 51 dalam satu ruangan kelas.

"Pihak sekolah hanya mengizinkan menggunakan satu ruangan, karena lokasi TPS 51 juga terdampak oleh hujan, 2 TPS jadi dua TPS dalam satu ruangan," ungkap Firmansyah.

Baca juga: TPS di RW 03 Petamburan yang Terdampak Banjir Dapat Tambahan Waktu sampai 1 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com