JAKARTA, KOMPAS.com - Lima asisten rumah tangga (ART) kabur pada Senin (12/2/2024) dini hari. Dalam pelariannya, mereka bersembunyi di rumah seorang dokter.
Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur AKP Sri Yatmini mengatakan bahwa dokter pemilik rumah tersebut sudah meninggal.
"Rumah tersebut betul ditempati dokter. Namun, dokter tersebut, informasi dari keluarganya, sudah meninggal," ucap dia di kantornya, Jumat (16/2/2024).
Adapun, lima ART itu kabur dari sebuah rumah di Jalan Jatinegara Timur II, Jatinegara, Jakarta Timur, sekitar pukul 02.30 WIB.
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus ART yang Diduga Tak Diberi Makan dan Dikurung Majikan di Jakarta Barat
Mereka diduga menjadi korban penganiayaan oleh majikannya sendiri.
Sri melanjutkan, rumah itu sudah tidak digunakan lagi sebagai tempat praktik karena dokter tersebut sudah meninggal.
"Sudah tidak digunakan lagi untuk praktik. Hanya pelaku saja dengan salah satu ibu dari yang diduga pelaku yang tinggal di sana," ucap dia.
Saat Kompas.com mengunjungi rumah tersebut pada Selasa (13/2/2024) sore, terdapat sebuah papan nama yang ditempel di dinding.
Papan nama itu bertuliskan "Dokter Gigi" dengan dua nama dokter di bawahnya. Dua dokter itu memiliki nama belakang yang sama.
Baca juga: Polisi Periksa ART yang Diduga Tak Diberikan Makan dan Dikurung Majikan di Jakbar
Namun, belum diketahui apakah keduanya memiliki hubungan sedarah, atau salah satu mengambil nama belakang yang lainnya alias berkeluarga melalui jalur pernikahan.
Untuk papan nama itu sendiri, posisinya tidak begitu jelas terlihat karena terhalang kawat berduri yang menjuntai di sepanjang pagar rumah itu.
Terkait apakah sudah ada terduga pelaku yang ditangkap, Sri menuturkan bahwa pihaknya masih mendalami kasus ini.
"Saat ini masih proses penyelidikan (terkait apakah sudah ada yang diamankan atau belum)," kata dia.
Sebelumnya, lima ART kabur dari sebuah rumah di Jalan Jatinegara Timur II pada Senin sekitar pukul 02.30 WIB.
Saksi bernama Vina (39) mengatakan, kebetulan ia sedang menginap di kantornya. Ia dibangunkan oleh rekannya karena ada keributan di luar.