Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Cekik Pacarnya di Bekasi, Korban "Ngajak" Nikah tapi Pelaku Belum Punya Uang

Kompas.com - 17/02/2024, 09:20 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi mengungkap motif MS (23), seorang pria yang mencekik pacarnya EYP (25) hingga tewas di sebuah kontrakan di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Kepada polisi, MS mengaku perbuataannya itu dilakukan karena EYP kerap menuntutnya untuk segera menikahi. Sementara, pelaku belum siap dari segi ekonomi.

"Korban menuntut nikah sedangkan uangnya belum ada," ujar Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald Patiran saat dikonfirmasi, Sabtu (17/2/2024).

Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Diduga Cekik Kekasihnya hingga Tewas di Kontrakan Bekasi

Alhasil karena tuntutan itu, keduanya cekcok mulut sampai berakhir pelaku yang mencekik korban hingga tewas.

"Pelaku itu dongkol jadi ada cekcok mulut dan berakhir seperti itu," papar Gurnald.

Gurnald menyampaikan, EYP mengalami gagal nafas karena dicekik pelaku dan dibekap menggunakan bantal.

"(Korban) gagal nafas karena dicekik dan ditutup mukanya pakai bantal," ujarnya.

Gurnald menuturkan, dalam kasus ini pelaku dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun.

Baca juga: Pelaku Cekik Pacar hingga Tewas di Depok karena Panik Korban Teriak

Sebelumnya diberitakan, EYP ditemukan tewas di dalam kamar kontrakan Kampung Kamurang, Desa Cikedokan, RT 01 RW 01, Cikarang Barat. Senin (12/2/2024) pagi.

Ayu Agustian selaku ketua RT setempat mengatakan, penemuan jasad EYP berawal dari laporan Bimaspol setempat yang ingin mengecek kontrakan tersebut.

"Saya kan memang RT nih, polisi desa bilang dia ada laporan polisi dari Polsek Cempaka Putih, ada pelaku nyekek pacarnya di dalam kontrakan," ujar Ayu.

Ayu menuturkan, posisi korban sudah berada di atas kasur saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Tidak lama setelah peristiwa itu, polisi menangkap MS. Dari pemeriksaan juga terlihat adanya bekas cekikan dileher korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com