Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Unsur Kesengajaan, Kasus Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal Dalam Mobil Selesai Secara Kekeluargaan

Kompas.com - 17/02/2024, 22:27 WIB
Firda Janati,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasus R (7) bocah yang ditemukan meninggal dunia dalam mobil di Kranji, Bekasi Barat, telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Keluarga korban tidak melanjutkan ke proses hukum karena tidak ditemukan adanya unsur kesengajaan atas meninggalnya R.

"Enggak ada (proses hukum) sudah selesai secara kekeluargaan," ujar Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Erna Ruswing saat dikonfirmasi, Sabtu (17/2/2024).

Setelah korban ditemukan, warga, pihak keluarga, pihak sekolah dan para saksi dihadirkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Baca juga: Bocah 7 Tahun di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Mobil, Warga: Korban Sering Buka-buka Pintu Mobil Orang

"Didampangi saksi-saksi banyak, kemudian pada hadir RT, RW, nah keluarga korban tidak menuntut dan diselesaikan secara kekeluargaan," papar Erna.

Erna menjelaskan, korban masuk sendiri ke dalam mobil warga yang terparkir di area depan sekolahnya.

"Anak itu kelas satu, memang pada saat masih jam pelajaran (kegiatan pramuka). Terus dia masuk ke mobil warga yang parkir di area itu," ujarnya.

Baca juga: Kepanikan Warga Bekasi saat Temukan Bocah 7 Tahun Tewas di Dalam Mobil

Erna menduga, korban yang merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK) itu tertidur di dalam mobil.

Satu hari setelah korban hilang, pemilik mobil berniat untuk memanaskan mesin dan menemukan korban dalam posisi duduk.

"Sampai ketiduran kali, nah kebetulan yang punya mobil mau panasin mobil nih, melihat ada anak di situ. Ternyata udah meninggal," kata Erna.


Sebelumnya diberitakan, R diketahui masuk ke dalam mobil yang tidak terkunci pada Kamis (15/2/2024) pagi, saat kegiatan pramuka di sekolahnya di Jalan Gelatik 2, Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

R ditemukan saat pemilik mobil hendak memanaskan mesin, Jumat (16/2/2024) pagi. Posisi korban duduk dalam kondisi sudah pucat di kursi kedua.

Warga menduga kalau korban kelelahan, lalu tertidur dan kekurangan oksigen selama hampir 24 jam berada di dalam mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com