Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Pedagang Beras Pasar Rawasari: Harga Tinggi, tetapi Warnanya Coklat!

Kompas.com - 19/02/2024, 15:13 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang Pasar Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, mengeluhkan harga beras yang kian melonjak.

Pedagang beras bernama Sri mengatakan, harga sudah naik dari sebelum Pemilu. Beras yang dijualnya adalah pandan wangi seharga 18.000 per kilogram dan campuran seharga 12.000 per kilogram.

"Beras lokal di Indonesia paling murah Rp 15.000. Enggak ada di bawah itu," ucap dia saat bertemu dengan Menteri Perdagangan Zulkifli "Zulhas" Hasan di Pasar Rawasari, Senin (19/2/2024).

Baca juga: Ungkap Alasan Suplai Beras Premium Berkurang, Mendag Zulhas: Panen Mundur karena El Nino

Selain itu, Sri juga mengaku merasa kesulitan dalam proses mendapatkan beras Bulog.

Ia telah mengajukan permintaan untuk stok beras Bulog sejak Oktober 2023. Namun, permintaannya selalu ditolak.

"Saya enggak ngerti, harus ini-itu. Saya diminta (mengajukan) pakai empat materai, tapi tetap enggak bisa," lanjut Sri.

Sementara itu, pedagang lain bernama Susi mengeluhkan harga dan kualitas beras yang buruk.

Menurut dia, perbandingan harganya adalah jika dulu dia bisa mendapat tiga karung, kini hanya satu karung setengah.

Baca juga: Mendag Zulhas Tinjau Pasar Rawasari, Pedagang Curhat Harga Beras Mahal

"Semuanya ganti harga. Terus, berasnya coklat enggak bening. Mungkin dioplos, enggak tahu dari sananya bagaimana," ucap Susi.

Saat mendengar keluhan itu, Zulhas berjanji akan segera merapatkan masalah itu.

Kepada wartawan, Zulhas menjelaskan bahwa suplai beras lokal premium tidak sebanyak dulu karena belum panen.

"Panennya mundur karena el nino. Suplai kurang, harga naik," kata Zulhas.

Menurut dia, hal yang dapat dilakukan adalah untuk mengatur supaya suplai datang tidak lambat.

"Misalkan biasa seminggu baru habis, sekarang dua hari habis. Itu yang harus kami perbaiki," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com