JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang Pasar Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, mengeluhkan harga beras yang kian melonjak.
Pedagang beras bernama Sri mengatakan, harga sudah naik dari sebelum Pemilu. Beras yang dijualnya adalah pandan wangi seharga 18.000 per kilogram dan campuran seharga 12.000 per kilogram.
"Beras lokal di Indonesia paling murah Rp 15.000. Enggak ada di bawah itu," ucap dia saat bertemu dengan Menteri Perdagangan Zulkifli "Zulhas" Hasan di Pasar Rawasari, Senin (19/2/2024).
Baca juga: Ungkap Alasan Suplai Beras Premium Berkurang, Mendag Zulhas: Panen Mundur karena El Nino
Selain itu, Sri juga mengaku merasa kesulitan dalam proses mendapatkan beras Bulog.
Ia telah mengajukan permintaan untuk stok beras Bulog sejak Oktober 2023. Namun, permintaannya selalu ditolak.
"Saya enggak ngerti, harus ini-itu. Saya diminta (mengajukan) pakai empat materai, tapi tetap enggak bisa," lanjut Sri.
Sementara itu, pedagang lain bernama Susi mengeluhkan harga dan kualitas beras yang buruk.
Menurut dia, perbandingan harganya adalah jika dulu dia bisa mendapat tiga karung, kini hanya satu karung setengah.
Baca juga: Mendag Zulhas Tinjau Pasar Rawasari, Pedagang Curhat Harga Beras Mahal
"Semuanya ganti harga. Terus, berasnya coklat enggak bening. Mungkin dioplos, enggak tahu dari sananya bagaimana," ucap Susi.
Saat mendengar keluhan itu, Zulhas berjanji akan segera merapatkan masalah itu.
Kepada wartawan, Zulhas menjelaskan bahwa suplai beras lokal premium tidak sebanyak dulu karena belum panen.
"Panennya mundur karena el nino. Suplai kurang, harga naik," kata Zulhas.
Menurut dia, hal yang dapat dilakukan adalah untuk mengatur supaya suplai datang tidak lambat.
"Misalkan biasa seminggu baru habis, sekarang dua hari habis. Itu yang harus kami perbaiki," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.