JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 40 petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol dikumpulkan jajaran aparatur Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, guna mencari solusi atas permasalahan aksi mogok dan lempar sapu lidi pada Senin (19/2/2024) pagi tadi.
Para petugas PPSU diajak berdialog agar besok mau kembali bekerja.
"Tadi kami kumpulkan ada sekitar 60 petugas PPSU. Di awal pertemuan kami sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dan bekerja kembali esok hari," kata Camat Pademangan Didit Mulyadi di Kantor Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Senin.
Dari 60 petugas, 19 petugas bertahan hingga akhir pertemuan dan akhirnya setuju bekerja besok.
Baca juga: Disebut Miskin oleh Lurah Ancol, PPSU Mogok Kerja dan Gelar Aksi Lempar Sapu
"Mereka mengerti dan tidak menginginkan adanya masalah ini. Yang penting mereka bisa kembali bekerja," lanjutnya.
Menurut Didi, ada kesalahpahaman komunikasi antara petugas PPSU dengan pihak Kelurahan Ancol.
"Ada kesalahpahaman pengertian saja antara lurah dan PPSU ini. Tapi saya akan memanggil lurah besok untuk meminta keterangannya," tutup Didi.
Dalam aksi, puluhan petugas PPSU Kelurahan Ancol melempar sapu lidi ke jalan Lodan Raya dekat pintu Tol Ancol Timur.
Aksi tersebut adalah tanda bahwa mereka mogok kerja karena merasa kecewa terhadap perkataan Lurah dan Sekretaris Lurah Ancol yang kurang berkenan.
"Saya PPSU Kelurahan Ancol. Kami minta ketegasan dan keadilan. Jadi gini, setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi kita, apalagi, yang kita nggak enak hati kan, dengan kata-kata 'miskin'. Contohnya 'PPSU miskin dilarang merokok'," ungkap Arief, salah satu petugas PPSU yang hadir dalam aksi tersebut.
Baca juga: Mogok Kerja karena Diejek Miskin, PPSU Tuntut Lurah Ancol Minta Maaf
Sementara Lurah Kelurahan Ancol Saud Maruli Manik menyebut perkataan tersebut adalah bagian dari pembinaan.
"Saya jelaskan ya, jadi bahasa itu saya sampaikan di saat pembinaan PPSU. Pembinaan itu saya berikan kepada PPSU, bagi yang merokok agar berhenti merokok, lebih baik duitnya ditabung untuk anak istri kita supaya tidak miskin karena kebutuhan sekarang harga semakin meningkat," ucap Saud saat dikonfirmasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.