Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Lurah Ancol Sebut PPSU "Miskin" yang Berujung Aksi Mogok Kerja

Kompas.com - 20/02/2024, 09:51 WIB
Vincentius Mario,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkataan seseorang yang dilontarkan dengan konteks bercanda kadang dianggap serius dan berujung dampak yang begitu besar.

Salah satunya yang terjadi pada puluhan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol yang mogok kerja dan menggelar aksi lempar sapu di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (19/2/2024) pagi.

Mereka kecewa terhadap Lurah Ancol Saud Maruli Manik karena disebut "miskin".

"Saya PPSU Kelurahan Ancol. Kami minta ketegasan dan keadilan. Jadi gini, setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi kita, apalagi, yang kita nggak enak hati kan, dengan kata-kata 'miskin'. Contohnya 'PPSU miskin dilarang merokok'," ungkap Arief, salah satu petugas PPSU yang hadir dalam aksi tersebut.

Baca juga: Mengaku Tak Berniat Hina PPSU dengan Sebut Miskin, Lurah Ancol: Saya Justru Mau Mereka Lebih Baik

Tuntut lurah minta maaf

Para petugas PPSU Kelurahan Ancol menuntut Saud Maruli Manik agar meminta maaf secara terbuka karena telah menyebut mereka dengan kata "miskin".

"Tuntutan kami minta keadilan, Pak Lurah minta maaf dengan kita-kita orang kalau dia memiliki kebijakan yang salah, sering menghina," jelas Arief.

Pipit Mulyaningsih, anggota PPSU Kelurahan Ancol yang turut dalam aksi itu juga menuntut hal yang sama.

"Perkataannya juga dijaga, kalaupun kami PPSU, jangan direndahkan. Minta keadilan, jangan dikit-dikit dikatain miskin," tutur Pipit.

Klarifikasi Lurah Ancol

Dihubungi terpisah Saud Maruli Manik menyebut kata "miskin" yang dia lontarkan adalah bagian dari pembinaan.

Terutama Saud menyoroti para petugas yang menghabiskan uang untuk membeli rokok.

"Saya jelaskan ya, jadi bahasa itu saya sampaikan di saat pembinaan PPSU. Pembinaan itu saya berikan kepada PPSU, bagi yang merokok agar berhenti merokok, lebih baik duitnya ditabung untuk anak istri kita supaya tidak miskin karena kebutuhan sekarang harga semakin meningkat," ucap Saud.

Saud mengaku tak ada maksud menghina para petugas PPSU. Kata "Miskin" yang dipakai Saud dan Sekretaris Kelurahan Ancol Kenny Hutagaol konteksnya bercanda.

"Kemudian bahasanya Pak Sekkel, itu terlontar tanpa sengaja dalam keadaan bercanda. Karena di saat itu kita lagi ada pembagian kupon pangan murah dari Food Station, di saat dibagi kupon ternyata mereka tidak bawa duit," ucap Saud.

Baca juga: Camat Pademangan Bakal Panggil Lurah Ancol Usai Sebut PPSU Miskin

Camat Pademangan panggil para petugas PPSU

Aparatur Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara kemudian memanggil puluhan petugas PPSU Kelurahan Ancol guna mencari solusi terhadap permasalahan tersebut.

Para petugas PPSU diajak berdialog agar mau kembali bekerja.

"Tadi kami kumpulkan ada sekitar 60 petugas PPSU. Di awal pertemuan kami sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dan bekerja kembali esok hari," kata Camat Pademangan Didit Mulyadi.

Dari 60 petugas, 19 petugas bertahan hingga akhir pertemuan dan akhirnya setuju bekerja besok.

Menurut Didi, ada kesalahpahaman komunikasi antara petugas PPSU dan pihak Kelurahan Ancol.

"Ada kesalahpahaman pengertian saja antara lurah dan PPSU ini. Tapi saya akan memanggil lurah besok untuk meminta keterangannya," tutup Didi.

Baca juga: Saat Petugas PPSU Dibuat Sakit Hati Lurah Ancol karena Dihina Miskin, Pilih Mogok Kerja dan Tuntut Permintaan Maaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com